Mohon tunggu...
Michael Ibrahim Gamal
Michael Ibrahim Gamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMY, jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Mahasiswa UMY

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kesakralan Makam Peninggalan Mataram

26 Juni 2022   21:45 Diperbarui: 26 Juni 2022   22:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangga menuju ke makam, yang mencapai 400 anak tangga (Sumber gambar: Michael Ibrahim Gamal)

Satu persatu, kami naiki anak tangga yang sangat tinggi, tangga yang memiliki 500 anak tangga. Dengan rasa lelah dan kesal, akhirnya sampailah di makam. Rombongan kami pun terlihat lelah dan capek. Kami melihat sekeliling, dan terlihatlah pemandangan alam yang sangat indah.

Sampailah kami di makam tersebut, tepatnya di lokasi Desa Girirejo dan Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Disana kami bertemu dengan bapak-bapak dan ibu-ibu yang menjaga makam itu. Makam ini adalah makam para raja Mataram, yang didirikan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma pada era pemerintahan nya (1613-1645). 

Makam ini dirikan untuk digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir raja-raja Mataram dan keluarga.

"Kalau mau masuk ke dalam makam, ntar disuruh ganti ke pakaian khusus", kata ayah kami. Kami pun menuju ketempat untuk mengganti pakaian, dan diberikan pakaian beskap lengkap dengan jarik, sabuk, timang, samir dan blangkon. Setelah memakai pakaian tersebut, kami pun siap-siap untuk masuk ke dalam makam.

Tetapi sebelum masuk, kami di beritahukan oleh penjaga makam, bahwa kami dilarang memotret di dalam makam, karena makam ini dijadikan tempat yang sakral, makanya pengunjung tidak boleh asal memotret di dalam makam. Oleh karena itu, camera pun ditinggal diluar makam.

Ketika masuk ke dalam, terlihat penjaga-penjaga makam duduk-duduk disekeliling makam. Kami dan rombongan pun duduk. Disini kami duduk dan berdiam diri sejenak, sambil menunggu pengunjung yang lain untuk keluar dari makam tersebut. 

Ketika semua pengunjung sudah keluar semua, akhirnya giliran rombongan kami untuk masuk kedalam. Ketika kami masuk ke dalam, makam nya tertutup rapat dengan kayu yang tua, sehingga hawa nya panas dan sangat gelap, hanya diterangi oleh lilin. 

Kami pun duduk mengelilingi makam sang raja, berdoa dan berzikir. Setelah berdoa dan berzikir, kami pun keluar satu persatu. Kami pun kembali ke tempat penggantian baju, dan mengganti kepakaian semula. Setelah itu kami pun mulai turun kebawah.

Itulah salah satu pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya, yaitu mengunjungi Makam Imogiri. Dari perjalanan naik tangga yang melelahkan, sampai dengan turun tangga itu.  

Yang membuat saya terkagum adalah betapa ketat nya para penjaga makam menjaga makam itu, sampai pengunjung pun tidak boleh memotret di dalam makam, dan bagaimana para penjaga menjadikan makam itu makam yang sakral.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun