Mohon tunggu...
Michael Christensen Sim
Michael Christensen Sim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa SMA Kolese Kanisius

Siswa kelas 12.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema Tidur di Kelas

12 Maret 2023   19:10 Diperbarui: 12 Maret 2023   19:17 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Suara.com

Sekolah memang melelahkan bagi banyak siswa, terutama jika setiap hari ada ulangan atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh para guru. Dari sinilah banyak siswa menggunakan PR atau ulangan sebagai alasan mengapa mereka mereka kurang tidur dan akhirnya mengantuk dan tidur di kelas. 

Namun sebenarnya beberapa siswa memiliki kebiasaan tidur malam karena ketagihan bermain handphone dan gadget lainnya. Mereka tidur malam dan bangun pagi untuk berangkat ke sekolah, akhirnya, para siswa tersebut akan tertidur di kelas karena kurang tidur.

Masalah ini memang cukup sulit untuk diatasi, terutama akibat dua tahun sekolah online dilaksanakan dan hampir semua siswa sudah terbiasa tidur malam karena keesokan harinya tidak perlu berangkat ke sekolah. 

Kebiasaan tersebut ketika diterapkan secara terus-menerus pastinya akan berdampak bagi kesehatan, dimana siswa yang kekurangan tidur akan mengalami penurunan imunitas tubuh karena badan mereka lelah dan pada akhirnya, mereka akan terkena penyakit. 

Tidak hanya bagi kesehatan, namun juga akan berdampak secara negatif terhadap kemampuan belajar siswa. Akibat kekurangan tidur, siswa tidak akan bisa berfokus kepada pelajaran yang sedang diterangkan oleh bapak dan ibu guru. 

Hal ini akan mengakibatkan kualitas belajar siswa berkurang jauh sebab mereka tidak akan memperoleh apa-apa dari penjelasan di kelas apabila mereka tidak berkonsentrasi saat proses pemaparan materi.

Masalah memungkinkan berikutnya adalah karena jam masuk sekolah yang kurang fleksibel, dimana jam masuk sekolah siswa Indonesia bisa tergolong cukup pagi. 

Hal ini bisa berefek terhadap kualitas belajar siswa yang akan menurun akibat kekurangan istirahat dan tidur di rumah. Sebagai contoh, rata-rata jam masuk sekolah siswa di Indonesia sekitar pukul 07.00-08.00 pagi, bahkan ada yang masuk jam 06.30, dan pulang jam 13.30-15.00. Sedangkan di Finlandia, murid masuk sekolah jam 09.00-09.45 pagi dan pulang sekitar jam 14.00-15.00. 

Hal ini menunjukkan bahwa sekolah di Finlandia memiliki sistem masuk sekolah yang lebih fleksibel, walaupun waktu pembelajaran tidak jauh berbeda dengan sekolah di Indonesia, namun pendidikan di Finlandia termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Hal ini bisa menunjukkan betapa besarnya pengaruh jam tidur terhadap proses belajar siswa di sekolah.

Secara garis besar, kemampuan belajar setiap siswa memang berbeda-beda, ada yang suka belajar pada malam hari dan ada yang suka belajar di kelas. Namun setiap siswa harus memiliki kebiasaan yang tepat agar bisa fokus kepada pembelajaran dengan baik, misalnya jika siswa tidak dapat fokus di kelas akibat kekurangan tidur dan akhirnya nilainya memburuk, maka siswa tersebut perlu perhatian dari orang tuanya agar bisa membantunya mengatur jam istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun