Mohon tunggu...
Michael dan Sofia 7GA
Michael dan Sofia 7GA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Universitas Brawijaya Tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Plant-based Beef Burger untuk Mengurangi Risiko Penyakit Degeneratif

29 November 2021   20:37 Diperbarui: 29 November 2021   22:01 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era modern ini, fenomena konsumsi makanan cepat saji di kalangan masyarakat kian meningkat setiap tahunnya. Masyarakat sekarang memiliki kemampuan dan daya beli yang tinggi terhadap makanan cepat saji, khususnya olahan daging. Banyak orang gemar mengonsumsi jenis makanan cepat saji berupa burger karena dinilai praktis dan mengenyangkan, namun bagaimana dengan mereka yang tidak dapat mengonsumsi daging? Plant-based beef menjadi salah satu alternatif makanan bagi mereka yang mengekslusifkan diri mereka pada makanan berbasis tumbuhan atau dengan kata lain vegetarian.

Plant-based beef memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Produk makanan jenis ini menyediakan cita rasa yang baru dan yang berbeda dari burger pada umumnya. Selain itu, produk olahan plant-based beef dapat menjadi potensi diversifikasi bahan makanan yang dinilai lebih menyehatkan karena menggunakan tanaman sebagai bahan utama pengganti daging. Alasannya, konsumsi daging dalam jumlah banyak dapat menyebabkan risiko timbulnya berbagai macam masalah kesehatan dan penyakit degeneratif lainnya.

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang timbul seiring proses penuaan, dimana penuaan sendiri berakibat pada proses kemunduran fungsi sel tubuh. Banyak faktor yang menyebabkan kemunduran fungsi sel tersebut, antara lain genetik, kebiasaan makan yang kurang sehat, paparan polusi, stres, dan lain-lain (Rahman, 2021). Contoh penyakit degeneratif akibat faktor-faktor tersebut ada banyak, salah satunya adalah kanker. 

Menurut WHO (2011) kanker diperkirakan menjadi penyebab utama kematian setelah penyakit stroke hal tersebut didukung oleh estimasi GLOBOCAN dari lembaga survei International Agency for Cancer (IARC) dimana pada tahun 2012, 14 juta orang menderita kanker dan 8,2 juta diantaranya meninggal dunia. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa perlu diadakannya sebuah perubahan dalam pola konsumsi masyarakat, terutama terhadap makanan cepat saji yang berasal dari produk hewani. 

Konsumsi beef dalam burger secara terus-menerus dapat mengakibatkan seseorang terserang risiko penyakit degeneratif. Disisi lain, burger merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang banyak diminati oleh masyarakat. Namun begitu, penghentian konsumsi produk hewani pada makanan cepat saji seperti burger sulit untuk dibangun, mengingat banyaknya masyarakat yang memiliki tingkat kesibukan tinggi dan memilih jalan cepat dalam memperoleh makanan dengan praktis, maka perlu diciptakan alternatif untuk mengurangi konsumsi produk hewani selain mengubah pola konsumsi masyarakat. 

Alternatif yang dapat dimanfaatkan, yaitu mengganti beef dalam burger menjadi beef  berbahan dasar tanaman dengan rasa dan tekstur yang mirip beef asli tanpa mengurangi cita rasanya. Produk plant-based beef dapat dikembangkan dengan bahan dasar kacang merah, jagung, dan jamur tiram sebagai bahan pengisinya dan tepung sagu sebagai bahan pengikat (Fadly and Purwayantie, 2020). 

Sebagai akibat dari perubahan pola konsumsi masyarakat membuat tingkat konsumsi produk hewani pada makanan cepat saji dan risiko penyakit degeneratif semakin meningkat. Masyarakat tidak lagi mengkonsumsi makanan sehat sebagai makanan sehari-hari, begitu pula proses pengolahan tradisional yang sudah jarang diaplikasikan karena dianggap terlalu lama dan memiliki cita rasa yang kurang enak. Makanan cepat saji lebih diminati karena masyarakat lebih tertarik pada makanan dengan rasa enak, serta akses yang mudah dan cepat sehingga mereka lebih suka mengonsumsi produk hewani dari burger atau makanan cepat saji lainnya.

Upaya mengurangi risiko penyakit degeneratif dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi produk hewani. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penyakit degeneratif dan pola konsumsi masyarakat terhadap produk hewani dari makanan cepat saji memiliki kaitan yang erat. Meskipun makanan cepat saji memberi banyak kemudahan dan efisiensi pada sebagian besar masyarakat, perlu diketahui bahwa produk hewani yang terkandung dalam makanan cepat saji merupakan sumber utama dari penyebab risiko penyakit degeneratif. 

Maka dari itu, perlu adanya perubahan pola konsumsi pada masyarakat seperti mengurangi konsumsi makanan cepat saji terutama yang mengandung produk hewani. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan konsumsi alternatif patty berbahan dasar tanaman atau lebih dikenal dengan plant-based beef sebagai pengganti patty berbahan dasar daging pada burger. Hal ini bertujuan selain mengurangi risiko penyakit degeneratif akibat produk hewani, juga untuk memberi diversifikasi pangan bagi vegetarian maupun non-vegetarian. 

Referensi

Handajani, A., Roosihermatie, B., dan Maryani, H. (2010) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola kematian pada penyakit degeneratif di Indonesia’, Buletin penelitian sistem kesehatan, 13(1), pp. 21301.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun