Mohon tunggu...
Michael Aditya
Michael Aditya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerja Keras buat Eritrosit Lemah?

24 November 2017   20:24 Diperbarui: 24 November 2017   20:48 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagi sebagian orang kerja keras adalah sesuatu yang diperlukan karena kerasnya persaingan di dunia ini. Namun, bagi beberapa orang yang beranggapan bahwa kerja keras membuat tubuh mudah lelah dan membuat tubuh kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen sendiri juga dapat berdampak yang ringan maupun sampai kematian. Maka dari itu ,dalam essai ini,saya akan menjelaskan kebenaran tentang pengaruh kerja keras dengan eritrosit ya terus melemah.

Sebenarnya apa itu eritrosit? Eristrosit merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yakni erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung darah. Eritrosit sendiri adalah sebuah sel yang berada di dalam darah dan mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan mengembalikan karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan melalui pernapasan. 

Kandungan hemoglobin dalam sel ini menyebabkan warna kemerahan sehingga disebut sebagai sel darah merah. Eritrosit sendiri berbentuk bikonveks dan berfungsi mengangkut oksigen maupun karbondioksida untuk diedarkan ke delruh tubuh atau kembali ke paru-paru. Umur eritrosit pada tubuh manusia umumnya 120 hari.

Namun karena beberapa orang berpendapat bahwa kerja keras dapat membuat eritrosit melemah dan hal ini membuat umur eritroisit yang seharusnya maksimal 120 hari bisa jadi berkurang tergantung seberapa jauh kita memaksakan tubuh kita. Hal itu juga memicu untuk terjadinya ketidaksetimbangan tubuh saat pertukaran oksigen. 

Padahal saat mencapai akhir waktu hidupnya, sel darah merah akan dipecah di limpa dan zat besi didalamnya akan digunakan lagi untuk membentuk sel darah merah baru. Eritrosit dibentuk di sumsum tulang, berada di rongga dalam tulang, melalui proses eritropoesis.

Sebagai tambahan pengetahuan pembentukan eritrosit:

Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Pembentukan eritrosit diatur oleh suatu hormon glikoprotein yang disebut eritropoietin. Sel pertama yang diketahui sebagai rangkaian  pembentukan eritrosit disebut proeritorblas.  Proeritorblas kemudian akan membelah beberapa kali. Sel-sel baru dari generasi pertama ini disebut sebagaibasofil eritroblas sebab dapat dicat dengan warna basa. Sel-sel ini mengandung sedikit sekali hemoglobin.

Pada tahap berikutnya akan mulai terbentuk cukup hemoglobin yang disebutpolikromatofil eritroblas. Sesudah terjadi pembelahan berikutnya, maka akan terbentuk lebih banyak lagi hemoglobin. 

Sel-sel ini disebut ortokromatik erotroblas dimana warnanya menjadi merah. Akhirnya, bila sitoplasma dari sel-sel ini sudah dipenuhi oleh hemoglobin sehingga mencapai kosentrasi lebih kurang 34%, maka nukleus akan memadat sampai ukurannya menjadi kecil dan terdorong dari sel. Sel-sel ini disebutretikulosit. Retikulosit berkembang menjadi eritrosit dalam satu sampai dua hari setelah dilepaskan dari sumsum tulang.

Pembentukan eritrosit dipengaruhioleh berbagai faktor, antara lain : vitamin B12, asam folat, mineral besi (Fe), tembaga (Cu), cobalt (Co), protein, hormon eritropeitin dan kadar oksigen di udara.

Penguraian (Destruksi) Eritrosit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun