Mohon tunggu...
Mibrahim
Mibrahim Mohon Tunggu... Peternak - Peternak ayam hias

Tinggi badan 178 berambut ikal hobi olah raga senang bekerja dan suka kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Generasi ke-4

18 Agustus 2022   16:16 Diperbarui: 18 Agustus 2022   16:24 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

zaman telah berubah globalisasi adalah sebuah keniscayaan dengan demikian bentuk perang juga mengalami perubahan Jika kita masih sibuk berkutat dengan perang model lama masih sibuk mempersiapkan senapan laras panjang sibuk menyiapkan senjata api dan menyiapkan pasukan berseragam 

Tunggu dulu sudah siapkah kita dengan bentuk perang baru yang sama sekali tidak menimbulkan ledakan dan tidak perlu tembakan tidak memerlukan senjata laras panjang dan Bom serta tidak memerlukan pasukan berseragam antipeluru tetapi dengan kekuatan tak terlihat nya perang ini mampu meruntuhkan 

Pertahanan Nasional sebuah negara apakah kita sudah siap perang ini datang tanpa mengetuk pintu rumah kita terlebih dahulu perang ini terjadi tanpa perlu komando seorang panglima perang yang berpangkat dan berbintang yang berderet-deret perang ini seolah-olah tak nampak di dunia nyata 

Namun siapa sangka tahu-tahu pemerintahan kita sudah lumpuh dan pihak asing yang berkepentingan atas pelangi Hai tahu-tahu sudah menyabotase seluruh sumber daya alam kita disaat kita telah hancur lebur baik secara fisik maupun mental Selamat datang di era perang generasi keempat perang yang sedang terjadi dimana-mana saat ini yang tak nampak seperti perang namun ganas dan mematikan bagaikan virus sebelum 

Aku Lanjut videonya Aku mau ngucapin Terima kasih dulu buat indosinga jonghol Young Toto Iswahyudi Agus kasiadi dan adikku and Seto yang sudah mendukung channel ini di bulan Juli ini buat kalian yang mau mendukung juga bisa Klik join atau gabung di bawah video ini ataupun kirimkan dukungan kalian melalui rekening berikut ini semua bentuk dukungan akan dipergunakan untuk membuat konten yang lebih menarik lagi 

Terima kasih menurut doktrin Tentara Nasional Indonesia Tri Dharma Eka Karma dalam sejarah paling tidak sudah tercatat empat jenis perang berdasarkan generasinya perang satu sampai ketiga mungkin tidak perlu kita khawatirkan lagi sebab ini sudah pernah terjadi dan sudah berlalu masanya namun 

Apakah kita memiliki kekuatan untuk menghadapi Perang generasi keempat yang kini terpampang nyata di depan mata dan sudah terjadi tanpa kita sadari 

Apa yang membedakan perang dari masing-masing generasi sehingga setiap generasi perang memiliki karakter berbeda dan selalu berkembang dari zaman ke zaman dalam perang generasi pertama perang ini sangat mengandalkan kekuatan manusia sebagai pasukan tempur perang masih menggunakan senjata senapan laras licin atau semut bor 

dan biasanya perang terjadi di area terbuka yang jauh dari pemukiman warga sipil perang disini terjadi antara Tentara resmi melawan tentara resmi negara lain sedangkan menurut Profesor Muladi 

seorang mantan Gubernur lemhannas perang generasi pertama dilakukan dalam formasi yang linear dan teratur pasukan negara seragam tentara dan gerakan penghormatan adalah produk warisan yang katakan saat perang generasi pertama berlangsung kini warisan-warisan Ini masih kita pakai dalam kehidupan bernegara sehari-hari jika kalian bingung 

Seperti apa contoh peran generasi pertama ini maka cobalah Membuka catatan sejarah tentang perang Napoleon yang terjadi pada tahun 1800-an perang Napoleon adalah contoh dari perang generasi pertama dan sangat mengandalkan main power dalam berperang ini adalah ciri khas dari perang generasi pertama pada perang generasi kedua perang ini pecah setelah senjata mengalami evolusi saat itu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun