Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak Kita (Bukan) Penghalang Kita

21 Mei 2020   21:10 Diperbarui: 23 Mei 2020   10:37 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan sebaliknya, di mana anak-anak dijadikan penyebab utama dan dikesankan sangat negatif. Sangat buruk. Sehingga seolah-olah kita adalah objek yang terdampak.

Membesarkan anak, memang ngeri-ngeri sedap. Sedapnya pun tak kepalang. Membina buah hati, memang susah-susah gampang.

Tetapi yakinlah, bahwa kemudahannya akan mengalir begitu saja seiring keyakinan kita bahwa kita merasa bisa, merasa mampu. Dan ini soal sugesti.

Maksudnya? Saat kita memandang anak kita sebagai pendongkrak hadirnya-rizqi-rizqi, maka akan demikianlah yang mengemuka. 

Di mana dengan  Allah anugerahkan anak kepada kita, maka meningkatklah berbagai sisi kehidupan kita. Sosialnya, finansialnya, kepercayaan dirinya, eksistensinya, fkesibilitasnya, kepekaannya.

Sebaliknya, semakin kita menghakimi anak kita sebagai objek-objek yang menghalangi jalan kita, maka hadirnya akan selalu membuat kita lelah. Akan serigkali membuat kita jengkel.

Hari ini, anak kita dengan segala kelucuannya, membuat kita gemas untuk meremas dan mengepal tubuhnya. Namun seiring waktu yang terus berkelindan, kelucuan mereka memudar bahkan hilang sama sekali. Ditelan bertambah usia. Ditelan kedewasaan yang terus menumbuh. Dan bisa jadi kita tak berkesempatan lagi untuk sekadar meremas rambutnya.

Hari ini, kita berpikir sedemikian rupa untuk menyiapkan makan dan minumnya. Mulai dari aneka bubur sehat untuk dikonsumsi si bayi, hingga perbekalan makanan ringan untuk dibawa ke sekolah. 

Namun tanpa sadar, lima taau sepuuh tahun lagi, mereka telah memiliki selera sensiri, memiliki pilihan sendiri. Sehingga bukan tak mungkin, makanan minuman yang kita hidangkan pun dilaluinya begitu saja. Tanpa disentuhnya. Dan ini sangat mungkin terjadi.

Hari iini, kita merasa banyak memiliki variabel dalam menghadapi "krucil" di rumah. Dari mulai membangunkannya di pagi hari, menyiapkan sarapan untuk mereka, menyiapkan pakaian, menerima argumennya dalam bentuk argumen yang kadang-kadang memaksa, hingga menyelesaikan dinamika pertemanan yang tak bisa lepas dari pertengkaran kecil. 

Tetapi lima, sepuluh, atau lima belas tahun ke depan, mereka yang akan memberi wejangan kepada kita. Mereka yang akan menghadirkan solusi untuk permasalahan yang mengemuka di dalam keluarga. Mereka akan hadir sebagai pembawa kebaikan, bahkan kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun