Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang Tua dan Keterpaksaan "Menggombali" Anak

21 Mei 2020   11:50 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh berikutnya, saat anak merengek sambil terus berkata-kata dan nyaris tak berhenti. Atau dalam kata lain, "mewiridkan" atau meneriakkan keinginannya. Maka untuk sementara tak perlu dihiraukan dulu. Kalaupun dorespons, cukup sampaikan kata "ya" atau "oke" atau "baik". Selanjutnya, kita bisa dekap ia dan kita ajak bicara baik-baik.

Contoh berikutnya lagi, saat anak menangis hebat sambil merusak beberapa barang. Maka buanglah rasa panik, tarik nafas yang dalam. Tatap dirinya yang tengah beraksi menangis hebat. Pastikan tanpa komunikasi lisan alias cukup beri tatapan saja. Setelah beberapa saat, baru hampiri sambil tawarkan atau tantang untuk melakukan yang lebih heboh dari itu. Namun tentu saja bukan dengan nada yang menekan. Namun dengan cara tegas.

Dua

Mengalihkan perhatian

Lihatlah kiri kanan depan belakang. Carilah objek yang kira-kira dapat mengalihkan rajukan atau rengekan mereka. Kalaupun pada saat itu tidak ada atau tidak terpikir objek apa yang mampu mengalihkan perhatian, kita bisa menjanjikan sesuatu. Misalanya, hari libur nanti akan Anda ajak  jalan-jalan ke suatu tempat, atau membeli sesuatu, dan lain-lain. Atau beberapa konteksnya bia kita lihat pada contoh berikut.

Ketika dalam perjalanan, anak duah mulai bosan dan tiba-tiba mengajak ke supermarket. "Eeeh. Adek. Cobah lihat, Dek. Itu ada menara kok tinggi sekali ya? Waaaaaah gimana caranya kita bisa naik ke sana ya?" InsyaAllah dengan langkah seperti ini, setidaknya dapat memancing anak untuk berdialog dan secara perlahan berhenti dari rewelnya.

Tiga

Berikan Syarat untuk Memenuhi Keinginannya

Memberi hadiah pada buah hati adalah salah satu indikator kebaikan. Tetapi perlu dipahami bahwa di dalam rengekan/rajukan seorang anak terdapat satu motif yang cukup kuat yaitu MEMINTA/MENCARI PERHATIAN. Sehingga bisa jadi, bukan SESUATUNYA yang dia inginkan dan ia harus dapatkan, melainkan sebagai bentuk dari luapan ketidakpuasan yang tidak lain adalah mencari perhatian. Oleh karena itu, untuk menghindari unsur PEMANJAAN terhadap anak, sebaiknya kita sertakan syarat.

Contoh :

"Ok Mama akan belikan. Tapi tolong, Kakak tidak menangis."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun