Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Branded

18 Mei 2020   06:50 Diperbarui: 18 Mei 2020   06:56 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alahmdulillah. Paling tidak, impian anak terpenuhi, passion-nya terakomodir, dan usaha menabungnya terhargai.

Begitulah kami berusaha membudayakan. Termasuk dengan amplop-amplop lebaran yang mereka dapatkan, tak luput dalam pemenuhan rencana/keinginan.

Pun Fariza. Berharap ingin membeli satu unit smartwatch. Meski angpau yang ia dapat hanya senilai 4 ratus ribuan, sedangkan harga smartwatch-nya satu juta lebih sedikit, kami penuhi dengan adil. 

Artinya, kekurangan uangnya, biarlah sebagai tanda hadiah kami atas ibadah shaum dan tilawahnya. Sedangkan modal sebesar 4 ratus ribu, anggap saja sebagai jerih payah untuk mendapat barang yang diinginkan.

Sekelebat, bisa saja dianggap tega. Namun konteks TEGA itu sendiri tetap relatif. Untuk tujuan apa dan bagaimana kita memainkan pembelajaran. Yang penting tetap adil, insyaAllah menjadi ladang pendewasaan.

Karena mereka yang sukses hari ini, mereka yang menginspirasi dunia, mereka yang bernama besar plus berkarya besar, bahkan teladan sepanjang zaman Rasulullah Salallaahu'alaihiwasallam pun melalui perih dan getirnya pengorbanan.

Memang tak berarti bahwa orang sukses bermula dari kehidupan yang pas-pasan. Mereka terlahir normal dari keluarga yang cukup. Namun mental berkorban, mental gigih, mental menakar kemampuan, mental menyisihkan, mental berjuang, mental fokus, mental be yourself, mental berdo'a, mental memberi, itu sudah ada sedari kecil dan membekas hingga dewasa.

Satu benang merah dari "ocehan" saya kali ini adalah, bahwa untuk dapat dihargai, untuk dapat diakui, untuk dapat mendeklarasi prestasi dan prestise, itu semuanya butuh proses. Dan pengorbanan mutlak adanya. 

Oleh karenanya, anak-anak kita penting untuk berdaya juang supaya kelak mereka lebih percaya diri atas usaha-usahanya, supaya kelak mereka bergaya hidup memberi bukan meminta, supaya kelak mereka lebih rasional dan tak gampang kecewa.

Yuk, minimal dengan kita mengenalkan pada mereka arti sebuah tantangan. Sesederhana menabung, sesederhana latihan berjualan. Semoga ini menjadi dasar untuk menguatkan paradigma.

Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah istiqomahkan kebaikan-kebaikan kita. Salam hangat untuk keluarga dan selamat berlibur plus berkumpul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun