Mohon tunggu...
Mia Rosmayanti
Mia Rosmayanti Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Menulislah dan jangan mati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ilusi Pesawat Kertas

24 Juni 2020   06:26 Diperbarui: 24 Juni 2020   06:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak kapan pesawat kertas tertanam dalam pot kecil di dadaku ini?

Akar-akar yang tumbuh melilit dan menikam jantungku sendiri

Merampas yang kupunya dan segalanya berhenti

Aliran darah, detak, kehidupan, dan abadi

Segalanya seolah berubah menjadi ilusi

Aku harus segera memotong serabut-serabut tajam yang memaksa rasaku mati

Memastikan segala jawab atas keberadaanku menjadi pasti

Sejujurnya...

Memotong satu dua pembuluh darah tak jadi masalah berarti

Selama pagiku masih tetap layak disebut pagi

Tak lagi palsu seperti keberadaan kertas-kertas koyak yang berisi sepi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun