Sejak kapan pesawat kertas tertanam dalam pot kecil di dadaku ini?
Akar-akar yang tumbuh melilit dan menikam jantungku sendiri
Merampas yang kupunya dan segalanya berhenti
Aliran darah, detak, kehidupan, dan abadi
Segalanya seolah berubah menjadi ilusi
Aku harus segera memotong serabut-serabut tajam yang memaksa rasaku mati
Memastikan segala jawab atas keberadaanku menjadi pasti
Sejujurnya...
Memotong satu dua pembuluh darah tak jadi masalah berarti
Selama pagiku masih tetap layak disebut pagi
Tak lagi palsu seperti keberadaan kertas-kertas koyak yang berisi sepi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!