Mohon tunggu...
Mia Nur Aprilia
Mia Nur Aprilia Mohon Tunggu... Relawan - Seorang mahasiswi yang sebentar lagi akan wisuda

hobi mencari kesibukan dan mencari uang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Jarak Jauh, Siswa Dituntut Belajar Mandiri

23 Juni 2020   14:00 Diperbarui: 23 Juni 2020   17:43 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 sudah berdampak besar terhadap bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan. Wabah yang terjadi di Indonesia bahkan di beberapa negara membuat dampak bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Peran pendidik selama PJJ harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan secara efektif, dan pendidik harus mempunyai inisiatif  untuk memilih media pembelajaran apa yang akan digunakan selama PJJ tersebut.

Pembelajaran Jarak Jauh atau biasa disebut PJJ ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang pelaksanaan  kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Di mana siswa akan melaksanakan belajar mengajar dengan konsep yang berbeda, seperti siswa dituntut belajar secara mandiri melalui daring dengan menggunakan aplikasi Whatsapp Grup, Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, dan masih banyak lagi media pembelajaran yang dapat diakses untuk belajar mengajar selama pandemi Covid-19.

Demikian pendidik dapat memastikan peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai mata pelajaran yang sudah ditentukan dalam waktu bersamaan, walaupun di tempat yang berbeda. Begitu pun pendidik memberikan tugas kepada peserta didik sesuai mata pelajaran yang sudah dijadwalkan, dan sesuai yang dijelaskan oleh pendidik, agar peserta didik mampu mencapai dan memahaminya jika pendidk menjelaskan materi terlebih dahulu.

Kondisi pandemi Covid-19 ini siswa dituntut belajar mandiri di rumah, serta orang tua membimbing anaknya untuk belajar. Hal tersebut tentunya akan terjadi beberapa kendala saat melakukan pembelajaran daring, seperti bergantung pada jaringan internet yang menghubungkan antar perangkat guru dan para siswa, terkendalanya dalam hal infrastruktur perangkat gadget atau komputer karena sebagian besar untuk di beberapa daerah yang minim tidak mengerti cara mengoperasikan perangkat tersebut, terlebih lagi bagi masyarakat di pedesaan yang minim jaringan internetnya.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi hal yang baru bagi kalangan guru dan siswa melakukan PJJ ini, terutama di daerah pedesaan yang kurang jaringan internet. Masalah mendasar lainnya adalah pola kebiasaan cara mengajar siswa dan guru yang sudah terbiasa melakukan pembelajaran secara konvensional. Sebagian guru yang belum terbiasa menggunakan media pembelajaran daring akan mengalami kesulitan saat mengajar siswanya. Sedangkan siswa sangat membutuhkan kebiasaan belajar mandiri dan kebiasaan mengikuti pembelajaran melalui gadget atau komputer.

Konsep pembelajaran pada masa pandemi ini secara tidak langsung sekolah dalam waktu singkat harus memikirkan strategi pembelajaran, media pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dimiliki setiap sekolah, baik unsur kompetensi guru, siswa, orang tua, dan sarana lainnya. Konsep yang akan diterapkan sekolah tentunya beragam, khususnya bagi sekolah yang sudah terbiasa menggunakan pembelajaran berbasis digital. Sebaliknya bagi guru yang tidak terbiasa menggunakan pembelajaran berbasis digital biasanya siswa harus melakukan belajar mandiri di rumah atas bimbingan orang tua.

Dalam hal ini, Kemendikbud sudah memberikan solusi dan strategi pembelajaran bagi siswa selama melaksanakan PJJ. Di antaranya Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) dengan timnya langsung mengkoordinasi kelas sosial media dan dalam satu hari portal rumah belajar diakses lebih dari 80 ribu orang, baik guru maupun siswa. Bahkan Kemendikbud menggandeng beberapa aplikasi edukatif seperti Ruang Guru, Quiper School, Zenius, Kelas Pintar dan Sekolahmu yang bisa diakses secara gratis. Namun beberapa sekolah yang terkendala jaringan internet karena kondisi ekonomi, kondisi tempat yang tidak memadai sehingga membuat siswa mengalami kendala untuk bisa mengakses sumber belajar online. melihat hal tersebut Kemendikbud menghadirkan program pembelajaran untuk bisa memfasilitasi siswa yang tidak bisa mengakses sumber belajar online yaitu bekerjasama dengan saluran televisi pemerintah TVRI dengan harapan siswa bisa santai melihat tayangan TV sambil menerapkan nilai edukasi dan kemasan belajarnya menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

Namun dengan kejadian pandemi Covid-19 ini tentunya mendapatkan hikmah atau ilmu baru bagi guru atau siswa yang tidak mengerti cara mengoperasikan aplikasi pembelajaran online. Justru telah melakukan atau melaksanakan pembelajaran di luar dugaan, sangat inovatif dan kreatif, khususnya bagi guru yang mengeluh kesulitan memanfaatkan teknologi untuk proses pembelajaran saat ini, dengan sendirinya guru sangat kreatif menggunakan teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sudah banyak guru melaksanakan PJJ menggunakan aplikasi Zoom,Google Meet, dan sebagainya dalam melaksanakan diskusi mata pelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun