Mohon tunggu...
Mia Diandry
Mia Diandry Mohon Tunggu... Pekerja Keras -

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا ( التحريم Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(KolaborasiRTC) Beliak Cahaya dalam Gulità

12 April 2016   05:05 Diperbarui: 15 April 2016   16:11 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Helai demi helai kelopak mengembun rindu

Desah sinar mengkilau derai terpendam

Menggelayut manja dalam poles senyum beradu

 

Tepat seminggu Mia berjalan pulang pergi dari rumah ke sekolah pada malam hari, berharap bertemu dengan sang penolong berwajah terindah. Tepat sama seperti malam minggu lalu. Suasana malam ini juga mirip. Bau masakan, semerbak parfum murahan yang menyesakkan, hingar bingar musik dan kendaraan, semua nyaris sama. Bahkan pusing kepalanya. Dan tangan yang menangkapnya—

“Mengapa kamu ke sini?”

Suara berat, rendah dan dalam yang selalu hadir dalam mimpinya seminggu ini.

Mia menoleh dan melihat wajah yang takkan dilupakannya.  Warna terindah. Keagungan. Ketulusan. Kekuatan. Dan....rendah diri?

“Aku lupa jalan pulang,” katanya berbohong.

“Di mana alamat rumahmu?” tanya suara yang paling menentramkan di seantero jagat Mia.

Mia menyebutkan alamatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun