Mohon tunggu...
Muhammad NurFikar
Muhammad NurFikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Tematik UPI 2021

Selamat Datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Wawasan Wiyata Mandala Saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah SMP Kartika XIX-2 Bandung

5 Agustus 2021   01:04 Diperbarui: 5 Agustus 2021   01:18 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Catatan: Pembahasan mengenai Wawasan Wiyata Mandala di menit ke 05.40

Kurva konfirmasi kasus Covid-19 di Indonesia belakangan memang semakin naik. Bahkan pada bulan Juli 2021 di Indonesia telah masuk varian baru Covid-19, yaitu varian delta. Demi menekan kurva konfirmasi kasus Covid-19, Pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan di segala bidang dengan cara meminimalisir pergerakan masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini mencanangkan masyarakat untuk melakukan segala kegiatan di dalam rumah, baik itu bekerja dari rumah, maupun belajar dari rumah.

Penggunaan platform-platform sebagai media pembelajaran sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dirasakan mulai dari menghindari kontak fisik secara langsung antara guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa. 

Pembelajaran bisa lebih variatif, media pembelajaran dapat diakses oleh siswa kapan pun, guru dapat mengetahui siapa-siapa saja siswa yang telah mengerjakan dan mengumpulkan tugasnya, siswa lebih bisa bereksplorasi menggunakan teknologi karena pembelajaran diutamakan menggunakan teknologi, dan banyak dampak-dampak positif lainnya.

Dampak negatif dari penggunaan platform sebagai media pembelajaran adalah siswa lebih sering menunda-nunda pekerjaan yang diberikan karena batas waktu yang diberikan lebih lama dibandingkan di sekolah yang biasanya diberikan batas waktu tertentu. 

Selain itu siswa pun akan mengalami penurunan capaian belajar karena terbatasnya interaksi antara siswa dan guru yang tidak seperti ketika pembelajaran dilakukan secara tatap muka.

Dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh ini dirasakan oleh siswa-siswa yang baru saja memasuki jenjang pendidikan baru, seperti siswa yang baru masuk Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga jenjang Universitas. 

Siswa yang memasuki dunia baru ini akan merasa kebingungan dengan lingkungan pembelajaran yang baru. Mereka seperti memasuki dunia asing dan dipaksa untuk berkenalan dengan teman baru tanpa bertatap muka sebelumnya. 

Mereka pun belum mengenal guru-guru yang mengajari mereka melalui platform-platform saat belajar jarak jauh di rumah. Belum lagi mereka tidak mengenal bagaimana bentuk "sekolah baru" yang mereka masuki.

Hampir semua siswa baru pasti mengalami fase ini di berbagai jenjang yang ada, khususnya jenjang SMP di SMP Kartika XIX-2 Bandung. Para siswa baru kebingungan dengan lingkungan baru mereka. Jenjang Sekolah Dasar yang telah mereka kenal selama 6 tahun kini berganti menjadi lingkungan SMP. Mulai dari teman-teman yang baru, guru-guru yang baru, mata pelajaran yang baru, hingga lingkungan sekolah yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun