Mohon tunggu...
MHENDRY FLUBIS
MHENDRY FLUBIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis adalah melawan

Kata adalah senjata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Manusia dan Kemunafikannya

6 Mei 2022   15:11 Diperbarui: 12 Mei 2022   11:07 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 Makhluk hidup adalah satu dari beribu-ribu ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi ini, makhluk hidup juga terbagi menjadi tiga yaitu :

1.Manusia

2.Binatang

3.Tumbuhan

Akan tetapi kali ini saya akan membahas tentang satu dari tiga makhluk hidup yang tertera di atas yaitu "Manusia".

Manusia adalah satu makhluk hidup yang mempunyai kelebihan daripada binatang dan tumbuhan, bukti kecilnya bahwa manusia mempunyai akal fikiran dan juga hawa nafsu yang sudah melekat dan menjadi keistimewaan pada makhluk hidup yang satu ini. Berbeda dengan binatang dan tumbuhan yang keunggulan nya masih dibawah manusia, akan tetapi timbulnya pertanyaan "apakah saat ini manusia sudah menerapkan akal fikiran dan hawa nafsu nya dengan baik dalam kehidupan ini?."

Pertanyaan ini sering muncul dan sering saya temui di berbagai kalangan dan juga forum diskusi dan anehnya juga yang mempertanyakan itu adalah manusia tersebut yang mana ialah pelaku dan juga aktor didalam pertanyaan tadi, Sangat kontradiktif bukan. Tetapi saya tidak akan membahas itu lebih dalam karena pertanyaan seperti itu tidak bisa saya jawab karena ilmu  saya juga masih cetek (kecil) dan terkadang saya juga manusia yang belum bisa mengendalikan akal fikiran dan hawa nafsu dengan baik dalam kehidupan ini, namun saya hanya ingin membahas sifat kemunafikan yang ada pada diri manusia saat ini.

Secara ringkas munafik adalah penyakit hati yang merusak, bahkan hampir setiap manusia mempunyai sifat munafik itu sendiri. Yang menjadi permasalahan saat ini bahwa kemunafikan bukan hanya merusak diri sendiri tapi merugikan manusia lain juga, contoh kecilnya sering terjadi dan sering saya temui "Para mahasiswa membela kebenaran mengatasnamakan rakyat namun di belakang panggung mahasiswa tersebut menjadi pengemis atau penjilat kekuasaan yang mana kekuasaan tersebut sudah menjadikan rakyat mengalami kesengsaraan dan ketidaksejahteraan." Walaupun Soe hok gie seorang aktivis di era orde lama pernah berkata "Mendiamkan kesalahan adalah sebuah kemunafikan" tapi kalimat ini sudah berbeda dan telah dirubah oleh zamannya.

Manusia dan kemunafikan salah satu yang tidak bisa dipisahkan, bahkan para koruptor adalah satu contoh dari kemunafikan itu sendiri. Para petinggi dan parlemen pemerintahan berbicara soal kerakyatan tapi tujuan dan langkahnya telah memalsukan ucapannya tersebut, inilah kemunafikan itu pada dasarnya manusia tidak akan pernah merasa cukup dan hawa nafsu serta akal fikiran tadi tidak dikontrol atau dikendalikan dengan baik. Sementara binatang yang tidak mempunyai kelebihan seperti manusia saja bisa menerapkan kehidupan dengan baik, contohnya saja binatang seperti kucing terkadang mereka tahu untuk membuang kotorannya di tempat yang telah disediakan sedangkan manusia masih banyak yang membuang sampah sembarangan hingga merusak keindahan dunia ini. Dan pertanyaan timbul lagi "apakah binatang lebih baik daripada manusia yang jelas telah mempunyai kelebihan dan kemewahan?."

Pada dasarnya manusia adalah manusia yang menjilat pada dunia, dan setiap manusia mempunyai cara jitu atau versinya sendiri dalam menjilati dunia ini. Tapi ketahuilah untuk mendapatkan keuntungan dan kepuasaan kita tidak perlu merusak dan mengambil kebahagiaan orang lain karena merusak diri sendiri lebih terhormat daripada menyengsarakan manusia lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun