Mohon tunggu...
MHENDRY FLUBIS
MHENDRY FLUBIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis adalah melawan

Kata adalah senjata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Hanyalah Seekor Kerbau di Kampus Ini

25 Januari 2022   22:24 Diperbarui: 25 Januari 2022   22:48 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Sebelumnya penulis ingin memberitahukan atas duka cita yang terdalam kepada para pembaca khususnya mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Medan atas menjelma-nya para mahasiswa di kampus ini sebagai "Seekor Kerbau". 

Tulisan ini mengandung kritikan terhadap mahasiswa sehingga penulis juga berharap kepada para pembaca khususnya mahasiswa Insitut Kesehatan Helvetia Medan untuk segera meng-upgrade diri dan menimbulkan kesadaran sebagaimana peran penting menjadi seorang mahasiswa.

Mahasiswa bukan hanya sekedar status yang harus dibanggakan dan dimiliki oleh setiap para pelajar yang telah melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, mahasiswa juga bukan sekumpulan manusia-manusia yang memilih jalan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sebagai jalan untuk mewujudkan masa depan dan cita-cita nya. 

Akan tetapi makna dan juga peran mahasiswa itu tidak hanya se-sederhana itu bahwa mahasiswa adalah aktor dalam segala perubahan yang cakupan nya sangat luas, contohnya saja mewujudkan perubahan sekitar dan perubahan untuk negara yang sedang oleng ini.

Namun hal miris terjadi di kampus ini bahwa yang terlihat adalah mahasiswa yang menjelma seperti kerbau yang hanya tau memakan rumput ketika sedang lapar dan patuh terhadap majikan saat diperintahkan untuk masuk ke kandang. 

Begitulah gambaran-nya, cukup miris bukan?, mahasiswa yang menjilat untuk kepentingan sendirinya dan mahasiswa yang hanya pergi ke kampus lalu pulang tanpa membawa kesadaran peran dan fungsi sebagai mahasiswa itu sendiri.

Pada akhirnya mahasiswa yang sudah dijelaskan diatas tadi telah membuktikan diri nya tidak merasakan kemerdekaan dan memiliki penyakit yang cukup memperihatinkan pada tubuh mahasiswa, yaitu "APATIS" yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memperdulikan kepekaan dan kesadaran atas permasalahan di lingkungan sekitar yang sedang terjadi. 

Sekarang saatnya para mahasiswa sudah cukup untuk menjelma sebagai seekor kerbau dan berubah menjadi mahasiswa yang merdeka dengan menyadari peran dan fungsi dari mahasiswa itu. 

Soe Hok Gie salah satu aktivis dan juga sang demonstran yang vokal mengkritisi kebijakan pemerintahan presiden Soekarno dan Soeharto pada zaman orde lama dan orde baru, beliau pernah mengatakan "Hanya ada dua pilihan menjadi apatis atau mengikuti arus, tapi aku memilih untuk menjadi manusia merdeka."

Jadilah mahasiswa merdeka yang memiliki kreatifitas dan ide gagasan dalam mewujudkan perubahan untuk diri sendiri, lingkungan sekitar, dan bangsa yang saat ini membutuhkan gebrakan perubahan dari kaum mahasiswa. 

Keberanian kunci dari salah satunya untuk membangkitkan dirimu dan memberanikan diri untuk melangkah dan mewujudkan perihal yang lebih baik lagi, pada akhirnya bahwa kita bukanlah mesin yang harus sekolah, kuliah, lalu mati tanpa kita mengerti kenapa kita dikirim ke muka bumi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun