Mohon tunggu...
Mhd Rizki
Mhd Rizki Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

"Jadilah pribadi yang menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyaman."

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Perbankan Syariah di Era New Normal

12 Agustus 2020   12:59 Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:16 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Seluruh dunia usaha kini tengah bersiap untuk ikut menerapkan new normal dalam bisnisnya. Tidak terkecuali dengan perbankan syariah. Industri perbankan syariah menghadapi sejumlah tantangan di era new normal agar bisa diterima sebagai salah satu solusi keuangan masyarakat.

Selain itu, banyak negara yang berbeda -- beda juga membuat level pengembangan perbankan syariah tidak sama antar negara. Misalnya, Malaysia dengan mengadopsi sistem hukum Inggris cenderung lebih mudah menerapkan sistem keuangan syariah dibandingkan dengan Indonesia yang mengadopsi sistem hukum Belanda.

Kondisi infrastruktur hukum syariah yang berbeda -- beda setiap negara mempengaruhi pengembangan industri syariah. Sistem hukum di Malaysia lebih mudah dalam mengadopsi konsep syariah dibandingkan dengan Indonesia.

Edukasi mengenai perbankan syariah menjadi hal penting karena akan mengubah persepsi keliru mengenai perbankan syariah. Likuiditas juga menjadi hal penting lainnya sebab industri keuangan syariah sering kali mengalami ketidakcukupan pendanaan.

Perusahaan syariah memiliki standar berbeda dalam mencari keuntungan yakni dengan mengedepankan prinsip ketuhanan. Perbankan syariah harus didorong untuk menjadi solusi utama bagi keuangan masyarakat.

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membuat masyarakat terbiasa menggunakan layanan di era new normal yakni memberikan pemahaman mengenai perbankan syariah dan menjadikannya solusi keuangan bagi masyarakat.

Ada beberapa strategi yang rata -- rata disiapkan oleh perbankan syariah dalam era new normal. Pertama, perbankan syariah melakukan mitigasi risiki dengan cara restrukturisasi pinjaman dengan memilih secara hati -- hati debitur yang layak utangnya direstrukturisasi.

" Pertama mitigasi risiko, yang dilakukan oleh bank pasti akan lakukan restrukturisasi. Kemudian, kita akan mapping debitur kita semuanya mana yang layak direstrukrurisasi dan mana yang belum layak.

Kedua, Asbisindio sepakat, perbankan syariah tetap harus tumbuh. Oleh karena itu mereka akan focus pada industri yang masih bisa memiliki prospek baik di tengah pandemi.

" Karena bagaimanapun bank ini tetap harus mengembalikan dana kepada para nasabah deposannya. Pada saat itulah bank harus tumbuh. Kita harus bisa memilih sektor usaha yang bisa eksis dan berkembang. Salah satu keunikan dalam bank syariah kita bisa melakukan gadai emas.

Ketiga, perbankan syariah akan focus mengembangkan digital banking dan online banking. Kondisi pandemi Covid 19 saat ini menguji layanan digital dan online banking perbankan syariah apakah benar dimanfaatkan oleh nasabahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun