Mohon tunggu...
Mh Asdar
Mh Asdar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mata Kuliah Teori Belajar dan Konsep Mengajar Universitas Pelita Harapan

Non Sibi Sed Patriae

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Teori Jean Piaget di Kelas

22 September 2021   09:12 Diperbarui: 22 September 2021   09:29 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jean Piaget adalah seorang psikolog yang berpengaruh pada abad ke-20. Piaget sangat tertarik pada perkembangan psikologi dan mempelajari berbagai cara bagaimana manusia memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan pengetahuan. Saat ini banyak guru masih menggunakan teori Piaget untuk meningkatkan pendidikan siswa. Piaget mempelajari perkembangan pengetahuan pada anak-anak dari segala usia, termasuk anak kecil, dan teorinya relevan untuk diterapkan ke kurikulum yang sederhana, efektif, dan bermanfaat bagi siswa dan guru.

Berdasarkan penelitian teori perkembangan Piaget bahwa anak-anak mencapai tahap yang berbeda dalam perkembangan kognitif. Antara usia 2 dan 7 tahun, anak-anak bersifat egosentris dan mengalami kesulitan memahami sudut pandang yang berbeda atau berempati dengan orang lain. Mereka mengklasifikasikan objek dengan karakteristik tunggal, seperti warna atau bentuk, tanpa mengakui kualitas lainnya. Dari usia 7 hingga 11 tahun, anak-anak mampu berpikir logis tentang objek atau peristiwa. Mereka mengklasifikasikan objek dengan beberapa karakteristik yang berbeda. Remaja di atas usia 11 tahun sudah mampu berpikir abstrak dan membuat hipotetis. Mereka merasa lebih peduli pada isu ideologis dan moral bukan hanya realitas konkrit.

Piaget merekomendasikan bahwa guru mengambil peran aktif melalui pendampingan terhadap siswa dengan mendorong siswa untuk terlibat aktif.  Menanggapi siswa dengan serius dan hormati ide, saran, dan pendapat mereka. Lengkapi kelas tradisional dengan aktivitas kelas langsung yang relevan yang memungkinkan siswa mengalami sendiri.

Mendorong siswa untuk belajar dari rekan-rekan mereka. Ini sangat relevan untuk anak-anak dalam rentang usia 2 hingga 7 tahun dan berlaku untuk siswa dari segala usia. Belajar untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan sensitif terhadap rekan-rekan mereka dan menghormati berbagai sudut pandang yang berbeda akan memberikan manfaat seumur hidup bagi siswa. Belajar dari teman sebaya juga memberikan pendidikan yang menyeluruh.

Biarkan siswa belajar dari kesalahan mereka. Piaget percaya bahwa anak-anak mengembangkan pengetahuan tentang dunia melalui trial and error. Kesalahan dapat membuat siswa dan guru frustasi, tetapi cobalah untuk memberi contoh kesabaran dan membimbing siswa menuju kesimpulan yang berbeda. Kesalahan menunjukkan bahwa siswa secara aktif berinteraksi dengan dunia di sekitarnya dan mencoba ide-ide baru untuk dirinya sendiri.

Fokus pada proses dan juga hasil. Alih-alih berfokus pada memiliki satu jawaban yang benar, perhatikan banyak langkah berbeda yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya, selama pelajaran seni, mintalah siswa untuk memperhatikan berbagai cara mereka membuat lukisan. Beberapa mungkin mulai dari tepi bawah sementara yang lain mulai dari tengah.

Menghargai minat, kemampuan, dan batasan individu setiap siswa. Anak-anak yang berbeda mencapai tahap perkembangan pada waktu yang berbeda. Daripada menekan setiap anak untuk beradaptasi dengan satu gaya belajar, perhatikan tahap perkembangan masing-masing anak dan sesuaikan pelajarannya. Piaget mendorong pembelajaran mandiri, langsung dan kesempatan untuk eksplorasi. Rencanakan berbagai kegiatan kelas yang mengakomodasi gaya belajar yang berbeda, seperti visual atau auditori.

Teori Jean Piaget ini masih relevan digunakan pada saat ini terutama pada pembelajaran daring yang sangat bisa dimodifikasi atau bekerjasama dengan tekonologi sehingga tujuan pembelajaran jean piaget ini dapat terwujudkan. Namun, yang menjadi kendala adalah interaksi yang terjadi antara siswa dan guru menjadi terbatas dan kurang efektif sehingga sering kali terjadi mispersepsi antara siswa, guru bahkan orang tua. Sama seperti teori-teori pembelajaran lainnya, teori ini pun mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu dalam penerapannya, teori ini harus disesuaikan dengan konteks dan kondisi pembelajaran yang dihadapi.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun