Mohon tunggu...
Muhammad Hari Ramadhan
Muhammad Hari Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - students

electrical engineering - diponegoro university

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Alat Sederhana Ini Bisa Bikin Tagihan Listrikmu Berkurang, Lho!

13 Februari 2021   22:23 Diperbarui: 13 Februari 2021   22:49 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

SEMARANG -- Pada awal pandemi covid-19 berlangsung, muncul kehebohan di tengah-tengah masyarakat terkait meroketnya tagihan listrik bulanan. Hal ini membuat keresahan dan kecurigaan di tengah-tengah masa-masa sulit seperti ini, apakah terjadi mark-up pada tagihan listrik sehingga tagihan "disulap" menjadi lebih besar dari biasanya?

Fenomena seperti ini sebenarnya dapat dengan mudah dimaklumi oleh masyarakat apabila mereka sudah cukup "aware" dalam penggunaan listrik. Selama masa pandemi, mobilitas masyarakat ditekan. 

Aktivitas yang semula dilakukan di luar, mulai dari belajar, bekerja, serta mencari sarana hiburan, semua dipaksa untuk dilakukan dari rumah. Semua aktivitas tersebut tentu saja membutuhkan listrik sebagai catu dayanya. 

Belajar daring, bekerja dari rumah, menggunakan gawai dan laptop yang perlu untuk diisi daya secara terus menerus agar tetap beroperasi. Belum lagi ditambah dengan mengisi waktu senggang dengan menonton televisi. 

Kebanyakan orang terkadang lupa dan menyepelekan pula dengan tidak memadamkan lampu apabila sudah terang atau sudah tidak digunakan.

Tanpa disadari, sering kali orang mengabaikan pemakaian lampu karena watt-nya (satuan untuk daya listrik) tidak terlalu besar. Dengan hitung-hitungan sederhana yang sudah semua orang dapatkan di bangku SMP, kita dapat menghitung pengeluaran listrik menggunakan cara sebagai berikut.

Untuk menghitung biaya (TDL), pertama-tama yang harus dihitung adalah energi yang kita gunakan, dalam satuan kWh (kilowatt hour). Rumus kWh = daya alat listrik X lama pemakaian (jam). Maka total  pemakaian listrik untuk seluruh rumah tinggal diakumulasikan perkalian watt listrik dengan jam pakai, lalu dijumlahkan setiap unitnya.

Katakanlah dalam sehari kita menyalakan 20 buah lampu di rumah selama 10 jam. Jika rata-rata lampu tersebut sebesar 20 watt saja, maka  kWh yang kita pakai dalam sehari adalah sebesar = 20 watt x 20 pcs x 10 jam/1.000* = 4 kWh sehari (*dibagi 1.000 karena satuannya dalam kilowatt).

Bagaimana biayanya?

Tarif dasar listrik non-subsidi pada saat artikel ini diunggah adalah Rp 1.467,28 per kWh.  Dengan TDL tersebut, maka biaya lampu dalam sebulan: 4 kWh X Rp 1.467,28 X 30 = Rp 176.040. Banyak bukan? Hal-hal seperti inilah yang terkadang tidak kita sadari dan membuat tagihan listrik membengkak.

Lalu apa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan listrik dengan mudah dan nyaman?

Salah satunya adalah dengan menggunakan saklar lampu otomatis. Alat ini bekerja dengan prinsip mekanis, yaitu dengan menambahkan saklar baru di atas pintu. 

Ketika pintu tertutup, pintu akan mendorong saklar dan listrik akan teraliri melewati saklar untuk menyalakan lampu. Saat pintu dibuka, saklar akan terlepas kembali ke keadaan awal, dan lampu akan otomatis mati. 

Prinsip ini dinamakan dengan "normally closed". Untuk gambaran mudahnya, saklar ini sama halnya dengan apa yang diterapkan di saklar lampu pada kulkas, namun cara kerjanya berbalikannya.

Saklar ini akan sangat efisien diterapkan di kamar mandi atau toilet. Kebanyakan orang akan lalai untuk mematikan lampu setelah menggunakan kamar mandi atau toilet, terlebih di fasilitas umum. 

Oleh karenanya, penulis menerapkan hal ini di salah satu fasilitas umum tempat penulis melaksanakan KKN, yaitu di toilet Mushalla Nurrudin, Kelurahan Bulusan.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Hasilnya cukup memuaskan, alat berjalan dengan semestinya. Pengguna toilet tidak perlu susah payah untuk menyalakan dan mematikan saklar lampu ketika akan menggunakan maupun setelah menggunakan toilet. 

Pengunjung pun tidak merasakan kebingungan karena saklar utama, yaitu saklar asli yang masih manual, ditutup dengan stiker dan pada pintu toilet diberi rambu-rambu tentang adanya fasilitas saklar lampu otomatis ini. 

Hal ini terasa sangat praktis dan serba otomatis, tidak terasa bahwa hal seperti itu turut serta berperan dalam meringankan tagihan listrik bulanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun