Mohon tunggu...
Muhammad Hamzah
Muhammad Hamzah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar

Kajian IHSAAN | Madrasah Al-Imtiyaaz | Makassar English Plus (MEP) | Al-Markaz for Khudi Enlightening Studies (MAKES) | Pesantren Modern IMMIM | Aktivasi IKHLAS | Pelatihan Shalat | Kota Makassar, Sulawesi Selatan |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Respon dan Sikap Kita atas Peristiwa Sarinah

15 Januari 2016   20:52 Diperbarui: 15 Januari 2016   21:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Meledaknya beberapa bom dan saling tembak antara sekelompok orang dengan aparat keamanan di sekitar gedung Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis 14 Januari 2016 adalah sebuah fakta. Mau peristiwa tersebut disebut aksi teror atau mau disebut dengan istilah lain, terserah. Yang jelas, faktanya, peristiwa tersebut telah terjadi.

Tindakan sekelompok orang tersebut adalah aksi yang tidak benar dan patut dikutuk. Para pelakunya pantas memperoleh hukuman dunia yang setimpal. Sementara untuk para korban, doa serta dukungan kita alirkan dehgan segenap ketulusan hati.

Peristiwa tersebut jelas merupakan eksekusi dari sebuah atau beberapa rencana sebelumnya. Di balik setiap rencana tentu ada otak atau dalang, sang Perencana ditambah dengan pihak yang menyediakan logistik agar rencana tersebut dapat dieksekusi.

Sebelum (latar belakang) siapa pelaku dan dalang dari aksi tersebut diketahui dan diungkap ke publik, maka hendaknya setiap spekulasi yang muncul dikesampingkan terlebih dahulu. Termasuk berbagai teori konspirasi yang beredar di media sosial mesti ditolak dan tidak disebarluaskan.

Sampai di sini, sikap kita jelas. Mengutuk perbuatan tersebut termasuk para pelakunya dan menuntut agar mereka diberi hukuman setimpal. Kesampingkan segala bentuk spekulasi hingga para dalang dapat dikuak jati dirinya. Berhenti menyebarluaskan teori konspirasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isi dan kebenarannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun