Mohon tunggu...
Muhammad Hafizh Zahran
Muhammad Hafizh Zahran Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMAN 1 Cibinong,kab.Bogor.

Pelajar SMAN 1 Cibinong,kab.Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Meninggalkan Asrama

3 Maret 2021   15:53 Diperbarui: 3 Maret 2021   16:06 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   ini hari ketiga Aku mencari pekerjaan di kota ini entah udah berapa tempat yang aku lalui untuk mencari pekerjaan dari kantor ke kantor bahkan sampai toko-toko kecil hanya untuk menjadi pelayan di toko tersebut, jawabannya tetap sama tidak ada lowongan. hingga akhirnya sampai kepada suatu warung kecil tempat aku beristirahat setelah seharian mencari pekerjaan kesana kemari di situ aku bertemu seorang laki-laki  yang juga sama sedang membeli air air mineral


   "Mau ke mana dek "ujarnya sambil mengeluarkan rokok dan membakarnya lalu memasukkannya ke dalam mulut. aku pun menjawab" Saya sedang mencari pekerjaan Pak. sudah dari pagi tadi saya kesana kemari tapi seperti yang bapak lihat sampai sekarang saya masih belum dapat pekerjaan kembali bapak itu bertanya "saya ada lowongan pekerjaan kalau adik mau , tapi apa adik bisa memasak?bisa Pak jawabku cepat,aku berpikir mungkin bapak ini punya restoran atau minimal warung nasi yang membutuhkan juru masak .
"baiklah kalau memang adik mau adik bisa langsung ikut saya .sebentar saya bayar dulu ".


lalu bapak itu pun pergi ke pemilik warung untuk membayar pesanannya." sekalian punya adik itu jadi berapa semua? ujarnya ke penjaga warung ."oh rp35.000 Pak" jawab penjaga warung ."makasih ya ucap bapak itu lalu dia pun mengajak aku masuk ke dalam mobilnya yang diparkir di pinggir jalan. "Ayo dek silakan naik kita langsung kesana" Alhamdulillah ya Allah ujarku dalam hati setelah seharian berjalan kesana kemari akhirnya aku di pertemukan juga oleh malaikat yang kau kirim berupa bapak yang baik hati ini. Aku terus memandang ke arah jendela mencoba mengingat-ingat tempat dan jalan yang kami lalui.
    

 Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan kami pun tiba di suatu bangunan yang lumayan besar dengan halaman yang cukup luas gerbang yang tinggi  dan  tepatnya berada di tengah-tengah hutan agak jauh dari perkampungan. Saat mobil kami masuk ke dalam gerbang aku mencoba mengamati sekitar bangunan ada 4 ayunan 2 perosotan. Ini tidak seperti yang aku bayangkan ini bukanlah restoran  atau warung nasi tapi lebih mirip seperti  asrama tempat penampungan anak,karena aku dapat melihat dari luar jendela banyak anak-anak yang mengintip kami. Pasti aku ingin dijadikan juru masak di tempat ini ujarku dalam hati. Tanpa banyak bicara kami pun masuk ke dalam." sini biar saya bawakan tas adik "!. Ujar bapak itu ." tidak perlu Pak ,ringan kok"! jawabku ."oh baiklah ,Mari saya akan menunjukkan kamar adik-oh ya dari tadi kita belum kenalan, nama adik siapa ?"saya Mitha Pak. "saya Imron "!ujarnya. Sekarang kamu istirahat dulu kamar mandi ada di dalam kamar mu besok pagi setelah kamu istirahat kita akan bicarakan lagi tentang pekerjaan ini." selamat malam "ujarnya sambil menutup pintu kamar.


       tok tok tok terdengar suara ketukan pintu aku pun tersentak kaget, ya Tuhan sudah pagi ternyata Karena kelelahan aku pun tertidur sangat pulas.aku pun berlari ke arah pintu sudah ada Pak Imron berdiri di sana" bagaimana tidurmu apakah kamu tidur nyenyak?" Iya jawab ku ,sebentar ya Pak nanti saya akan ke depan, Saya mau ke kamar mandi sebentar."


     sudah ada 2 orang di ruang tengah dan ada sekitar 15 anak-anak di ruangan itu  dengan usia yang bervariasi kisaran 5 sampai 7 tahun."perkenalkan ini Rosita dia adalah istri saya dan ibu asrama di sini, anak-anak ini adalah anak yatim piatu."jika beruntung setiap bulan ada orang yang datang untuk mengadopsi mereka,.oh ya tugasmu disini adalah membantu ibu Rosita untuk mengurus mereka memasak bersih-bersih gajimu disini 3.5 juta perbulan dan akan terus bertambah jika memang saya nilai kamu pandai mengurus segala sesuatunya di sini bagaimana  apakah kamu setuju? 3,5 juta pikirku kecil sekali tapi daripada tidak punya pekerjaan lebih baik aku ambil saja pekerjaan ini. "Baiklah Pak saya setuju "jawab ku


     terus terang sebetulnya saya merasa sangat aneh dengan suasana di sini di mana tidak ada keceriaan anak-anak ,sepertinya mereka semua anak-anak yang pendiam atau memang mereka tidak boleh berinteraksi denganku. Sudah seminggu Aku disini dan aku hanya mengenal satu anak yang bernama Dani .Dari sekian banyaknya anak dia merupakan anak yang paling besar dan mau berbicara denganku . "Dani sini sini"! panggilku "ada apa kakak?" sini kakak mau bertanya, kamu tinggal disini sudah berapa lama? "5 bulan kak. "Tampak raut wajahnya mendadak menjadi sedih ."Ada apa , kenapa kamu menjadi sedih begitu?."  Aku ingin pulang kak. "Ingin pulang? emang sebelumnya kamu tinggal di mana? "Aku tinggal dengan orang tuaku di Depok".". Lalu bagaimana kamu bisa sampai ada di sini?" tanya ku kembali. " Dani ayo masuk sudah malam waktunya tidur !" Terdengar suara ibu Rosita dari belakang. Dhani pun langsung berlari ke kamar . "Mita bukankah ibu pernah bilang jangan berbicara dengan anak-anak ,tugas kamu hanya memasak makanan dan membantu keperluan saya di sini.!""  Baik bu ujarku sembari pergi meninggalkannya. Di kamar Aku merenung berfikir pasti ada yang tidak beres disini dan aku harus mencari tahu. Pagi ini jadwal ku berbelanja ke pasar ,seperti biasa Aku diantar oleh seorang penjaga disini dengan menggunakan motor. Dani sedang duduk bersama dengan dua orang temannya di taman. In kesempatan untuk bertanya lebih banyak kepada Dani tentang apa yang terjadi di sini.


     Sambil berjalan menuju gerbang aku menghampirinya sambil memberikan secarik kertas yang bertuliskan " kakak  tunggu di samping pohon besar di depan gerbang. "Setelah bersembunyi di belakang akupun menunggu Dhani disitu. Tidak lama Dani pun datang." Sebetulnya apa yang terjadi di sini tanyaku pada Dhani. ?" " Kakak kami semua disini merupakan anak yang diculik dan setiap sebulan sekali ada orang yang datang untuk membeli kami ,dan setiap bulan juga ada anak baru yang datang ke sini. Tolong kami kak kami ingin pulang." Air matanya tidak terbendung lagi dia menangis dipelukanku. Ya Tuhan ujarku dalam hati kasihan sekali anak-anak ini kasihan sekali orang tua mereka. aku harus membantu mereka mengeluarkan mereka dari sini dan pertama-tama aku harus melapor kepada polisi dan ini kesempatan ku sebentar lagi jemputan ku untuk pergi ke pasar datang ini satu-satunya kesempatanku pikirku dalam hati.


    "kakak akan bantu kamu sekarang kamu kembali ke dalam  dan tenanglah kakak akan mencari jalan keluar dari sini ,tapi ingat ini rahasia kita berdua jangan sampai ada yang tahu. tin tin tin.. suara klakson motor ." tunggu sebentar Pak ujarku sambil berlari membuka pagar. BApak Agus nanti sebelum ke pasar Saya mau ke ATM dulu soalnya uang yang diberikan ibu cuma pas untuk belanja  tapi Saya mau beli bakso  nanti mau kan Pak Kita ngebakso dulu rayuku manja. "Oh boleh tuh neng kalau ditraktir. "Tenang aja Pak ,pokoknya saya traktir bapak makan bakso sama es teh manis.". Alhamdulillah ucapku dalam hati bapak ini sangat mudah untuk di rayu. Setelah 45 menit sampailah aku di bank yang berada tidak jauh dari pasar." stop stop sini Pak nah itu ATMnya saya mau kesana bapak tunggu di kedai bakso sambil pesan bakso duluan ya Pak nanti saya datang baksonya kan sudah jadi  Pak, lagian kalau nunggu di sini panas "
Oh siap neng" jawabnya kegirangan.


        Setelah bapak itu masuk ke dalam aku pun bergegas pergi ke bank dan menghampiri polisi yang bertugas di sana. Setelah aku ceritakan keadaan asrama dia pun langsung menelepon ke kantor  ."nanti bapak buntuti kami sehingga bapak tahu lokasi kami ujarku pada polisi itu.
Setelah selesai aku pun keluar menuju ke warung bakso, Pak Agus sedang asyik menyantap baksonya."pak daftar belanjaan nya ketinggalan" kita balik lagi ke rumah ya pa ujarku" ."Aduh neng ini gimana? kan jauh neng ,!"ya daripada saya ada yang lupa Pak , bapak juga kan udah isi bensin tuh udah makan bakso 1 mangkok rayuku. Ya udah tunggu bentar bapak habisin dulu nih teh manisnya Sayang udah dibeli mubazir.


    Sementara itu polisi sudah siap diatas motornya posisinya berada diseberang jalan. Saat keluar dari warung bakso akupun memberikan kode kepada polisi itu aku menganggukkan kepalaku dan dia membuntuti kami dari belakang. Tanpa curiga Pak Agus pun melajukan motornya nya nya kembali ke asrama.  Pak agus memang sedikit polos mungkin dia pun tidak tahu keadaan yang sebenarnya terjadi di asrama tugasnya hanya mengantar aku ke pasar setiap 2 hari sekali di jam yang sama yaitu jam 9 pagi walau demikian Aku harus mencari tahu apakah sebenarnya Pak Agus terlibat dengan penculikan anak dan penjualan anak2 ini." Pak kalau boleh tahu sudah berapa lama bapak kerja dengan bapak Imron? Oh saya udah 7bulan  ini neng ,ya kayak gini tugasnya antar jemput ke pasar aja soalnya kan jauh tuh neng . Dulu mah Bu Rosita  yang ke pasar sebelum ada neng cuman kan dia repot katanya sama capek perjalanan ke pasarnya jauh"jawabnya.. "bapak tahu nggak di dalam itu banyak anak-anak? " Iya neng katanya itu anak yang nggak mampu yatim piatu gitu diurus sama bapak dan ibu Imron. "Cuma itu Pak yang bapak tahu?tanyaku." Iya neng memangnya ada apa ya neng?." Sebenarnya itu bukan asrama yatim piatu Pak itu tapi empat penampungan  anak-anak yang mereka culik ,mereka ini sindikat penculikan anak dan penjualan anak. "Astagfirullah yang benar ?? Neng bisa tahu dari siapa???katanya kaget ."Iya ada anak yang bicara kepada saya sebetulnya tadi saya ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian ini. " Ya Allah neng terus saya gimana nanti saya saya ditangkap polisi Saya takut neng saya nggak tahu apa-apa"! uja rnya ketakutan. "Tenang aja Pak kita berdua juga korban kita nggak tahu apa-apa mungkin nanti keterangan kita diperlukan sebagai saksi. Tolong bantu saya ya Pak"?pintaku.
    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun