Mohon tunggu...
M GilangRamadhan
M GilangRamadhan Mohon Tunggu... Novelis - penulis Novel, Pecandu Sastra, seorang Santri

Sebuah Platform bagi kaum Millenial dalam meraup gagasan dan bertukar informasi terkini terkait Pemuda, Ekonomi dan Politik. #PemudaagenperubahanBangsa Email:mgilangramadan20@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Meraup Kenikmatan, Memetik Keberkahan di Bulan Suci Ramadhan

17 April 2021   15:11 Diperbarui: 17 April 2021   15:14 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa bahwa saat ini kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang dimana begitu banyak sekali kenikmatan serta karunia yang Allah SWT curahkan kepada setiap hamba-NYA. Di fase ini pula kita sejatinya mampu dikategorikan sebagai seorang hamba yang sangat sekali beruntung. Setiap insan yang merasakan sebuah hembusan kenikmatan serta keberkahan pada bulan suci ini Allah SWT berikan jaminan untuk mendaptkan sebuah kado yang sangat sekali istimewa di penghujung jalan nantinya.

Setiap detiknya di bulan suci Ramadhan ini Allah SWT telah sisipkan sebuah nilai pahala yang sangat sekali fantastis. Dimulai dari ketika terbitnya matahari sampai dengan terbenamnya sang pesona Fajar. Maka dari itu sangat diwajarkan sekali bahwa begitu banyak para kaum Muslim yang menjadikan momen agung ini sebagai wadah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Seluruh tatanan dalam struktural kehidupan menyadari bahwa ini adalah momen yang tepat, ini adalah sebuah kesempatan emas yang tidak boleh untuk kita lewatkan sekecil apapun itu. Dalam poros kehidupan ini pada dasarnya sudah sangat jelas sekali bahwa setiap hembusan nafas yang telah kita hembuskan adalah dedikasi yang Allah titipkan bagi setiap hamba-NYA.

Pada bulan suci Ramadhan Allah SWT telah menjanjikan untuk memberikan segudang keberkahan pada setiap hamba-NYA. Maka laksana manusia seperti orang yang sedang kehausan serta kelaparan dalam memetik nilai kebaikan. Di poin ini kita pun mampu menyadari bahwa sangat besar sekali peluang bagi setiap insan di muka bumi ini untuk sebanyak-banyaknya meraup nilai keberkahan di bulan yang mulia. Sebuah kebaikan yang meskipun terbilang kecil, namun Allah SWT telah berjanji untuk menaikkan nilai pahala kebaikan tersebut.

Mungkin di antara kita sudah terbiasa dalam melakukan sebuah kebaikan. Baik itu bagi dirinya sendiri atau bahkan untuk lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu, ketika memasuki bulan suci Ramadhan setiap insan tentunya harus memahami bagaimana esensi dari keagungan bulan yang sangat mulia ini. Di samping itu, perlunya diiringi dengan tingkat pemahaman yang kuat dalam merealisasikan nilai yang fundamental tersebut, serta ditunjang dengan nilai edukasi yang dibentuk oleh lingkungan pada masing-masing individu yang bersangkutan.

Keberkahan serta kenikmatan pada dasarnya mampu ditemukan di setiap jalan pada kehidupan ini. Disajikan oleh Allah SWT untuk kita ambil dan kemudian menebarkannya pada setiap episode dalam petualangan kehidupan. Mengapa bulan suci Ramadhan ini penuh dengan keberkahan? Karena ketika Ramadhan ini Allah SWT menutup pintu-pintu Neraka serta membelenggu para Syaithan. Di satu sisi Allah SWT pun telah membuka sebesar-besarnya pintu Surga bagi setiap makhluk untuk meraihnya.

Keberkahan serta kenikmatan bukan hanya diperuntuhkan bagi dirinya yang sudah berumur, berlatar agama yang tinggi, memiliki kapabilitas keilmuan yang mempuni, bukan juga bagi dirinya yang melakukan kapasitas suatu ibadah yang terbilang besar. Namun sekecil apapun kebaikan atau ibadah yang kita gaungkan, sungguh di mata Allah SWT sangat bernilai besar dan mulia. Dengan nilai tersebutlah yang senantiasa akan Allah SWT limpah curahkan keberkahan serta kenikmatan bagi setiap hamba-NYA yang beruntung dan pantas. Maka dari itu di bulan yang suci ini mari kita lebih memaksimalkan serta mengoptimalkan setiap detik yang berharga untuk meraup keberkahan dan juga kenikmatan yang berlimpah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun