Mohon tunggu...
M GilangRamadhan
M GilangRamadhan Mohon Tunggu... Novelis - penulis Novel, Pecandu Sastra, seorang Santri

Sebuah Platform bagi kaum Millenial dalam meraup gagasan dan bertukar informasi terkini terkait Pemuda, Ekonomi dan Politik. #PemudaagenperubahanBangsa Email:mgilangramadan20@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modernisasi Panggung Dakwah pada Era Disrupsi

13 April 2021   15:40 Diperbarui: 13 April 2021   15:43 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 bersumber dari mediasulsel.com 

Seiring berjalnnya waktu yang lajunya semakin tidak terkendali, pada saat ini  kita pun sudah memasuki era yang disebut sebagai "Era Disrupsi." yaitu sebuah fase yang dimana berpacu sekaligus berproses terhadap pembaharuan dan juga inovasi pada segala bidang dalam tatanan kehidupan ini.  Hal ini pun menandakan bahwa siap atau tidak dan mau ataupun tidak seluruh komponen kehidupan haruslah bergerak maju serta adaptif dalam menyikapi perubahan era ini. Jika tidak, maka dengan sendirinya kita pun akan tertinggal.  Era disrupsi ini lahir karena di latar belakangi oleh hadirnya globalisasi yang terus meroket tinggi.

Jika kita membicarakan perkara era disrupsi tentunya di fase tersebut tertanam beragam dampak yang dapat dirasakan pada sektor-sektor di kehidupan ini. Mulai dari dunia pendidikan, perekonomian, sosial budaya, teknologi informasi, dan lain sebagainya. Begitu banyak sekali dampak kebermanfaatan yang dapat dirasakan oleh khalayak publik luas. Seperti memudahkan pekerjaan, menjadikan pekerjaan lebih fleksibilitas , dan tentunya membuat aktivitas kita lebih praktis.

Pada hakikatnya dalam dunia keislaman pun sukses terkena dampak yang cukup signifikan. Salah satunya ialah revolusi dalam sektor dakwah. Dahulu kala ketika zaman para Rasul maupun Nabi, dakwah  menjadi suatu hal yang besifat baku akan kaidah sekaligus pengaplikasiannya. Terbukti dengan sangat jelasn bahwa orientasinya pun mayoritas  memiliki aktivitas yang dilakukan di Masjid, Majlis ilmu, dan di satu sisi yang menjadi aktornya  para orang-orang yang telah dewasa dan terkemuka. Seperti para Ulama, para sahabat, dan tentunya para Nabi/ Rasul itu sendiri. 

Namun  pada saat ini hal demikianpun berhasil berevolusi dengan sangat baiknya. Contohnya seperti kegiatan dakwah ini banyak digemari oleh para Remaja dan tempat pelaksanaanya pun sangat bervariasi. Bahkan di tengah perkembangan teknologi informasi ini, dakwah  mampu melebarkan sayapnya melalui ranah daring yang semakin memudahkan bagi siapapun yang ingin mengaksesnya.

Di samping transformasi yang hadir pada metode dakwah ini selaras dengan semakin meningkatnya pemahaman sekaligus kesadaran para umat Muslim terkait urgensi dalam kegiatan dakwah tersebut. Yaitu seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Al-Imran (104) yang memiliki arti: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." Serta di lain sisi yang perlu diperhatikan lagi oleh umat Muslim ialah bagaimana mampu memetik ilmu dari media yang telah Rasulullah SAW ajarkan sejak dahulu kala kepada kita semua. Allah berfirman dalam Q.S Al-Ahzab (21) "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Aktivitas dakwah pun pada metodenya memiliki karakteristik tersendiri. Yaitu bagaimana dalam hal ini mampu memuat sebuah nilai kebaikan yang berlipat ganda di dalamnya, serta cenderung di formulasikan dengan kemasan spiritual yang suci. Seperti halnya dalam Q.S An-Nahl (125) yang berbunyi "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."

Menyambut dengan baik nilai pada era disrupsi yang semakin terus berkembang pesat. Maka dengan hadirnya momentum tersebut  perlu dipahami oleh masyarakat pada saat ini ialah bagaimana dakwah menjadi sebuah tugas serta kewajiban bagi kita bersama, pada saat ini kita bukan berada di era yang hanya berpangku tangan terhadap para golongan tua ataupun para pemuka agama. Namun seluruh kerangka kehidupan memiliki andil dalam kewajiban tersebut.  Hal ini pun senada dengan sebuah Hadist yang berbunyi "Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah merubahnya dengan tangan,  jika tidak mampu dengan lisannya, jika tidak mampu dengan hatinya dan itu selemah-lemah daripada iman" (HR. Ahmad).

Dengan ditunjang oleh tekhnologi informasi yang begitu mutaakhir, maka perlunya disambut baik pula oleh dakwah itu sendiri. Terbukti dengan terciptanya inovasi yang mampu membangkitkan nilai Islam. Di mulai dari fleksibilitas untuk mengakses konten-konten dakwah di media sosial, kajian kelimuan yang diselenggarakan via platform media, dan juga kemudahan-kemudahan lainnya yang bisa dirasakan oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Maka dari itu kita pun selaku aktor utama penggiat media sosial tersebut tidak boleh lupa akan tugas yang sungguh fundamental tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun