Mohon tunggu...
M GilangRamadhan
M GilangRamadhan Mohon Tunggu... Novelis - penulis Novel, Pecandu Sastra, seorang Santri

Sebuah Platform bagi kaum Millenial dalam meraup gagasan dan bertukar informasi terkini terkait Pemuda, Ekonomi dan Politik. #PemudaagenperubahanBangsa Email:mgilangramadan20@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wajah Politik Indonesia Pasca Covid-19

10 April 2020   13:23 Diperbarui: 10 April 2020   13:35 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Coronavirus: The Health, Economic and Geopolitical consequences (2020), John Scott menyampaikan bahwa rakyat akan membenci pemerintah yang gagal melindungi warga negaranya. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa rakyat tidak akan kembali memilih politisi yang gagal dalam dalam melaksanakan tanggungjawabnya pada pemilu mendatang.

Selain itu, Chris Miller dalam COVID-19 Crisis: Political and Economic Aftershocks (2020), menambahkan bahwa sejak wabah Covid-19 merebak telah terjadi krisis kepercayaan (Problem of Trust) warga negara terhadap kekuasaan.

Lebih lanjut, ia mencontohkan sejumlah kepala negara seperti Moon Jae In (Korea Selatan), Shinzo Abe (Jepang), dan Donald Trump (AS) memperoleh banjir kritik atas ketidakmampuan mereka menangani virus dan membiarkan korban terjangkit terus bertambah.

Melansir dari New York Times (10/3/2020), muncul spekulasi yang menguat bahwa besar kemungkinan Perdana Menteri Shinzo Abe "didepak" lebih awal dari kekuasaan sebelum masa jabatannya berakhir dikarenakan kinerja pemerintah Jepang dibawah kepemimpinannya yang dinilai tidak maksimal dalam pencegahan serta penanganan wabah COVID-19 sehingga menyebabkan 639 warganya terinfeksi disusul 15 kasus kematian.

Masih menurut Chris, bayang-bayang kejatuhan politik tidak hanya menghantui Shinzo Abe tetapi juga menghantui Donald Trump dan Moon Jae In.[1]

Dalam hal ini kita tak mungkin menghindari dari kenyataan yang begitu pahit tentang situasi perpolitikan yang terjadi di Indonesia saat ini, pasca muncul nya wabah virus Corona.kita tidak hanya membicarakan terkait dampak pandemi yang terjadi secara global, yang dimana itu menyerang seluruh penjuru dunia.

Di negeri kita tercinta ini, Indonesia.tentu nya terkena dampak pandemi tersebut, COVID-19 ternyata tidak hanya menyerang dari segi kesehatan saja. akan tetapi berhasil meyerang nilai Perekonomian, Politik, Sosial Bangsa dan tentu nya telah melahirkan sebuah situasi dalam geopolitik yang tak akan mungkin ada orang yang mendambakan hal tersebut.

Dalam banyak kasus yang terjadi di kondisi  seperti ini, bahkan sejak pertama kali kasus Corona muncul di Indonesia pada awal Maret lalu.tentunya disini kita semua pasti tahu terkait bagaimana Pemerintah, dari mulai tingkat daerah sampai ke tingkat pusat menjadi bahan sasaran kemarahan elemen Masyarakat, semua Masyarakat mencaci maki dan juga tentu nya menjadikan 

Presiden sebagai target utama.bahkan lebih parah nya, muncul lah krisis kepercayaan dengan Pemerintah saat ini, terutama khususnya Presiden. padahal seperti yang kita ketahui bersama, untuk Kepemerintahan Periode saat ini baru lah berjalan Satu Tahun masa kepemimpinan nya dan hal tersebut yang menjadi pemicu dari tumbuh nya Geopolitik yang harus dirasakan oleh Indonesia saat ini.

Mengapa saat ini para elemen Masyarakat begitu marah dengan Pemerintah?, bahkan harus ada insiden mencaci maki dan menimbulkan krisis kepercayaan.namun, hal ini pun tidak hanya bersumber dari para golongan Masyarakat tertentu saja, akan tetapi dalam ranah ini pun para Buruh, Pekerja Sipil dan juga Pegawai UMKM ikut andil dalam kasus ini.

Dengan muncul nya COVID-19 yang asal muasal bermula di Kota Wuhan,China.lalu kemudian menyebar ke Negara-Negara yang ada di sekitar nya dan kemudian sampai di Indonesia pada awal maret lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun