Mohon tunggu...
M. Faizal Zaky M
M. Faizal Zaky M Mohon Tunggu... Petani - Pribadi

Menulis sebelum lenyap

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tantangan Kita, Bagaimana Menyikapinya?

20 April 2018   14:39 Diperbarui: 20 April 2018   14:48 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sehingga dengan adannya ancaman narkoba secara integral dapat berdampak pada aspek-aspek lainnya, seperti kebudayaan dan pendidikan.yang berkelanjutan secara luas dan panjang. Dampak sistemik dari ancaman narkoba yaitu dapat menjadikan kualitas generasi menjadi generasi yang bodoh, lemah dan malas yang merugikan terhadap generasi  pemrintah dalam skala yang besar.

bisnis narkoba dengan nalar pragmatis bisa kita pahami sebagai bisnis yang sangat menguntungkan semua lini dari berbagai pihak. persoalan ini pada prinsipnnya dapat kita kita kategorikan sebagai ancaman yang sangat serius yang akan mengancam terhadap generasi muda. Kasus oplosan Kabupaten Badnung salah satu contoh yang jelas atas persoalan dan ancaman terhadap generasi muda Indonesia.

Permasalahan dalam penanggulanganan ancaman negara terhadap isu yang satu ini menuai pro dan kontra yang menjadikan bangsa Indonesia adu argumentasi dengan kemampuan nalarnnya masing-masing. Sebagain dari pada mereka meyakini bahwa pemerintah berperan serius dalam menangani kasusi ini dengan legalisasi pemerintah yang mengintruksikan untuk menghukum mati bagi pengedar---sebagaimana yang diungkapkan Presiden Joko Widodo terhadap keterangan kepada wartawan dan media masa yang ada.

Adanya sikap pemerintah yang diyakini sebagai sikap yang tegas dalam menanggulangani permasalahan narkoba, secara tidak langsung membentuk konstruks pemikiran bahwa pemerintah serius menganggulanani permasalah narkoba dan pengedarannya. Sisi lain dari pada argumentasi ini dipekuat dengan dari undang-undang dan pihak Polri yang secara gentel menyatakan hal yang sama.

Berbeda halnya dengan sebagain masyarakat lainnya; tipologi masyarakat ini meyakini bahwa penanggulanganaan permasalahan narkoba belum menjadi permasalah yang serius. Kelompok ini meyakini bahwa dalam kasusus yang marak terjadi dalam qurun waktu yang berdekatan diyakini sebagi kepentingan bisnis belaka dari pada oknum yang berkerjasama dengan pemerintah dan pihak keamanan.

Permasalah penyebaran narkoba dengan jenis sabu yang berjumlah ton-an, masyarakat tutup mata terhadap persoalan ini. Mereka meyakini bahwa hal ini adalah upaya bisnis dan kepentingan semata yang seringkali terjadi---bahkan basi untuk dijadikan opini publik. Ancaman ini juga bisa dikategorikan sebagai ancaman yang berasal dari dalam negri (internal) dan luar negri (eksternal).

Ancaman dan tantangan lain bagi negara adalah permasalahan proxy war dan Hoax. Ancaman ini pada kenyataannya mendapatkan simpati yang ramai dari khalayak publik. Bahkan ancaman ini juga menjadi ancaman yang sangat serius yang mengakibatkan para pendiri negara angakat bicara, seperti halnya Presiden Joko Widodo, TNI, Polri, MUI dan lain sebagainnya. Hala ini mengindikasikan bahwa negara dalam perspektifnnya mempunyai sebuah keyakinan bahwa ancaman tersebut menjadi ancaman yang serius bagi keberlangsunan negara.

Perkembangan pesat internet juga menjadi salah satu pemicu awal terjadinnya ancaman yang satu ini, pasallnya dalam perkembangan dan kemajuan inibisa dikategorikan sebagai ancaman (tantangan) dan kelebihan. Yasraf Amir Piliang mengungkapkan bahwa hal ini terjadi dan dipicu dari paktor moderenisasi teknologi yang sangat pesat (cepat) bagaikan kedipan mata yang mengakibatkan runtuhnnya sendi-sendi sosial. penggunaan akses internet yang bebas-terbuka juga bisa menjadikan sebuah petaka yang besar bagi negara.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa sosok  ini dapat menghipnotis orang tanpa pertimbangn-pertimbangan aspek lain. orang dapat berbohong sentuhan-sentuhan jari yang mengakibatkan kebohongan public dan kebencian kepada orang banyak. Hal tersebut dalam perkembangannya dikenal denan sebutan HOAX. Bahkan Hoax juga telah remi menjadi bahasa Indonesia yang yang terkandung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimuat oleh Kementrian Pendidikan dan Budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun