Mohon tunggu...
Sebastian Burhanuddin
Sebastian Burhanuddin Mohon Tunggu... -

Analis di MFXAcademy. Institusi independen dalam edukasi perdagangan berjangka Khususnya Forex.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masalah Baru di Benua Biru

19 Maret 2013   00:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:32 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a href="fb.me/Euh1BlFr">Masalah Siprus bisa jadi bom waktu

em>Pajak deposito dapat percikan kekhawatiran

Pajak deposito dapat percikan kekhawatiran

Siprus yang berjanji menjadi titik terang terhadap krisis di Eropa euro meskipun ukurannya yang kecil, namun pejabat Brussels telah mengubahnya menjadi situasi yang eksplosif dengan upaya baik mereka untuk menjamin penabung kecil untuk menyelamatkan bank bermasalah di Negara tersebut.

Keputusan untuk memberlakukan "pajak stabilitas" yang belum pernah terjadi sebelumnya pada deposito bank sebagai syarat untuk memberikan dana talangan menimbulan risiko perbankan di Siprus dan kemungkinan akan terus berjangkit ke seluruh Eropa selatan.

Untuk menyelamatkan bank-bank yang terlalu berat, Siprus membutuhkan dana penyelamatan yang sama dengan produk domestik bruto tahunan, tapi jumlah itu - sekitar $ 22 miliar - seharusnya merupakan porsi yang relatif kecil mengingat dari dana bantuan perekonomian keseluruhan Uni Eropa senilai $17 triliun.

Dari $22 miliar yang dibutuhkan, Uni Eropa hanya bersedia menyediakan $13 milyar, dengan sisanya berasal dari pajak deposito dan langkah-langkah lainnya.

Yang mempersulit masalah ini adalah bahwa sekitar seperlima dari deposito di bank Siprus berasal dari Rusia, dan pejabat Jerman pada khususnya telah menolak keras penyelamatan yang menalangi deposan asing.

Besarnya pajak untuk penabung kecil - 6,75% untuk deposito di bawah 100.000 euro - sangat mengejutkan pejabat Siprus, yang sebelumnya menerima tingkat sekitar 3%. Pada saat yang sama, pemerintah Siprus tidak ingin memungut pajak lebih dari 10% pada deposito di atas 100.000 Euro karena takut rekening yang berasal dari luar negeri angkat kaki dari Negara tersebut.

Akibatnya, Nicosia sudah menghadapi reaksi politik yang parah dan potensi masal perbankan, yang telah memaksa pemerintah untuk menunda pemungutan suara pada paket bailout yang awalnya dijadwalkan pada hari Minggu karena merasa tidak yakin anggota parlemen akan menyetujuinya.

Perbankan di Siprus tutup pada hari Senin karena hari libur dan akan tetap ditutup sampai Kamis karena pemerintah mencoba untuk mendapatkan syarat yang lebih dapat diterima untuk paket bailout tersebut.[Mw/Mfx/SB]

/p>

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun