Mohon tunggu...
Muhammad Fuad Rahmatid Dhuha
Muhammad Fuad Rahmatid Dhuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya suka belajr bahasa

saya tinggal di bekasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keluarga merupakan Pendidikan Pertama bagi Anak

31 Juli 2021   00:43 Diperbarui: 31 Juli 2021   01:59 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan sangat dibutuhkan untuk menciptakan karakter dan kebiasaan seseorang. Berbeda dengan pengajaran, pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas. Jika pengajaran hanya menyampaikan materi dan menjelaskannya kepada murid sedangkan pendidikan lebih menekankan kepada karakter seseorang. Contoh guru mengajar pelajaran Fisika yang artinya guru tersebut hanya menyampaikan materi yang akan diajarkannya kepada muridnya tanpa mempedulikan keadaan muridnya. Kalau pendidikan guru tersebut akan lebih memperhatikan pakaiannya, cara bicaranya, keadaan kelasnya, pemahaman muridnya dan segala yang berlangsung selama pembelajaran.

Pendidikan biasa terjadi di rumah dan di sekolah. Dan tentu saja pengaruh pendidikan yang diajarkan oleh orang tua di rumah berdampak lebih besar daripada pendidikan yang diajarkan di sekolah. Karena seorang anak selalu bersama kedua orang tuanya di rumah setiap hari dari sejak dilahirkan sedangkan seorang guru hanya dapat memantau mereka selama mereka di sekolah. Maka dari itu sikap dan perilaku dari seorang anak merupakan cerminan dari kedua orang tuanya.

Seorang anak akan meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tua dan saudaranya Oleh sebab itu wibawa orang tua di hadapan anak-anaknya sangat berpengaruh untuk pembentukan karakter anak tersebut. Di rumah orang tua akan mendidik anaknya dengan asas kasih saying. Sedangkan di sekolah guru mendidik anak muridnya berdasarkan asas keadilan dan persamaan. Jika mereka lebih fokus kepada murid tertentu akan menimnulkan kecemburuan sosial diantara para murid.

Jika seorang ibu ingin anaknya menjadi anak yang baik maka ia harus memberikan contoh yang baik di depan anaknya. Sang anak tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak pernah dicontohkan oleh orang tuanya.

Orang tua terlalu sibuk bekerja tanpa memberikan perhatian yang cukup kepada anaknya tentu akan menimbulkan jarak antara anak dan orang tuanya. Akibatnya wibawa dari orang tuanya akan berkurang dan si anak pun tidak menjadikan kedua orang tuanya panutan atau contoh bagi dirinya.

Di zaman sekarang sering kita jumpai orang tua yang terlalu sibuk memperhatikan pekerjaannya dengan beralasan untuk kebutuhan hidup bagi keluarganya dan memberikan anak-anaknya ponsel untuk menggantikan kehadiran mereka sehingga anak-anak menggunakan ponsel mereka dan berada di luar jangkauan orang tua. Padahal tidak semua anak-anak paham menggunakan ponselnya dengan baik. Orang tua yang terlalu sibuk bekerja akan lebih kesulitan dalam mendidik anaknya disebabkan kurangnya perhatian yang dirasakan sang anak.

Maka seluruh orang tua diharapkan untuk memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anaknya di tengah-tengah kesibukannya dalam bekerja agar sang anak akan lebih merasakan kasih sayang yang diberikan kedua orang tuanya dan menjadi lebih hormat kepada orang tuanya. Anak yang dibesarkan dengan penuh perhatian akan lebih mudah diatur dan penurut. Orang tua juga harus memberikan kebiasaan yang baik untuk anak-anaknya dalam pendidikan di rumah walaupun awalnya dengan paksaan karena sesuatu yang awalnya terpaksa nantinya akan terbiasa.

Maka orang tua harus lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya agar dapat menambah kewibawaan dari orang tua di depan anaknya serta agar mereka dapat dididik dengan mudah dan terbentuklah karakter serta kebiasaan yang baik pada diri anaknya.

Karena sifat atau perilaku seorang anak merupakan hasil dari apa yang mereka lihat dan tiru dari kedua orang tuanya seperti yang dikatakan pepatah "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya" yang artinya perilaku dan sikap seorang anak akan mirip dengan orang tuanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun