Mohon tunggu...
Mawarni
Mawarni Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi UIN-SU

Jurusan Hukum ekonomi syariah Fakultas syariah dan hukum

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kiat menanamkan nilai islami di dalam kehidupan sehari-hari demi menerapkan sistem ekonomi syariah

10 Agustus 2020   16:40 Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:30 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perekonomian adalah salah satu hal yang dapat dikatakan inti dari suatu bekal untuk menggapai kepentingan. Dalam hal ini sistem perekonomian dituntut untuk unggul dari segi funsionalitasnya. Sistem ekonomi Islam dipercaya dapat mengatasi masalah-masalah ekonomi di tanah air. Dalam kehidupan sehari-hari demi menunjang segala aspek pasti tidak luput dari yang namanya perekonomian. Oleh karena itu, sangat pentinglah untuk kita memperhatikan sistem perekonomian yang berlaku dan di terapkan dalam kehidupan masyarakat, seorang muslim yang taat pastinya memegang teguh ajaran agama islam yakni ajaran dari segi aturan-aturan yang telah di jelaskan dalam alquran dan hadis.

Berikut ini ada beberapa kiat untuk menerapkan ekonomi islam di dalam kehidupan sehari-hari demi menerapkan sistem ekonomi yang islami :

  • Jauhi riba

Dari segi praktiknya, riba hanya menguntungkan satu pihak, sedangkan satu pihak lagi itu di rugikan, islam adalah agama yang menjunjung tinggi sifat keadilan,islam juga mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, maka dari itu praktik riba atau penerapan bunga adalah hal yang sangat berseberangan dari nilai-nilai islami. Potret kehidupan Indonesia saat ini memang sangat banyak di lapangan menerapkan sistem yang mengandung unsur riba. Namun, bukan berarti tidak ada pilihan lain, sebagai muslim yang cerdas, pasti sebisa mungkin ia mengatur pilihan jalan hidup dengan berdasarkan nilai-nilai islami yang terkandung dalam alquran dan hadis. Dengan menjauhi riba, senantiasa hidup kita akan berkah dan tenang. Dalam ayat alquran sangat tegas dijelaskan untuk tidak menerapkan sistem yang berhubungan dengan riba dandilarang keras untuk memakan harta riba.

Sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Ali Imron [3]: 130 :

 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir." (Qs. Ali Imron [3]: 130)..

  • Meminimalisir kegiatan konsumtif dan mubazir

Kegiatan yang boros dan terlalu konsumtif terhadap ekonomi diri sendiri, sangatlah merugikan kita sendiri, sebagai muslim yang bijak, kita di tuntut untuk cerdas dalam membuat suatu kebijakan akan kebutuhan diri sendiri, ada baiknya kita membuat daftar pengeluarna kita demi tertatanya pengeluaran kita. Dalam hal ini, sangat penting bagi diri kita mengontrol diri untuk tidak mendahulukan hawa nafsu membeli barang dan jasa yang dirasa tidak terlalu perlu untuk kita. Islam tidak melarang kita untuk mengumpulkan harta dalam jumlah yang banyak, namun kajian itu kembali lagi kepada diri kita masing-masing, mampukah diri kita untuk mempertanggung jawabkan itu semua di akhirat kelak? Islam menekankan kita untuk tidak berlebihan dan bersikap yang terlalu konsumtif dalam kehidupan sehari-hari serta larangan akan menghambur-hamburkan harta secara boros. Adapun Allah berfirman dalam kitabnya yaitu :

"Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat akan haknya, kepda orang miskin dan orang yang dalam perjalanan ,dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya pemborosan adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya. ( QS. Al-Isra'[17] : 26-27)

  • Jangan Menimbun demi kepentingan pribadi

Kasus ini adalah hal yang marak terjadi di sekitar kita, dalam menunjang aktifitas sehari-hari, kita tentunya membutuhkan suatu alat, bahan ataupun barang yang biasa kita gunakan dalam aktifitas sehari-hari, barang yang di  maksud di sini adalah barang yang sifatnya sangat di perlukan untuk orang banyak, jika barang ini langkadan susah untuk di temukan, maka secara otomatis barang tersebut akan naik nilai jualnya. Tidak sedikit orang yang melakukan motif seperti ini. Namun, sebagai seorang muslim yang baik, kita semestinya berpegang teguh dengan ajaran dan nilai norma islami. Dalam hadis riwayat muslim sangat tegas di ternagkan untuk tidak menerapkan motif atau praktik menimbun barang.

Dari Ma'mar bin Abdullah; Rasulullah bersabda, "Tidaklah seseorang melakukan penimbunan melainkan dia adalah pendosa." (HR. Muslim).

  • Budayakan menabung

Menabung adalah sikap atau tindakan positif yang dapat membuat diri sendiri menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan. Menabung dan tidak menghambur-hamburkan harta adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, dengan menabung, seseorang akan menjadi lebih mudah menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan di hadapinya kelak. Menabung juga dapat mengantisipasi kita untuk tidak membuat jalan berhutang ke orang lain. Dalam hadis riwayat bukhari sangat jelas di tekankan kepada kita untuk menerapkan budaya menbung.

 "Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu." (H.R Bukhari)

  • Hindari berhutang

Hutang merupakan unsur yang sifatnya sensitif, dikarenakan yang terlibat disini adalah perkara uang, tentang siapa yang merugikan dan di rugikan. Tidak sedikit juga permasalahan yang di alami di lapangan, bahwa banyak timbul persoalan-persoalan yang sulit di selesaikan, dimana factor pemicu awalnya adalah utang-piutang. Alangkah baiknya kita menghindari berhutang, sebelum keadaan mendesak terjadi, semestinya kita saat ini mempersiapkan tabungan untuk mengantisipasi keadaan mendesak yang mengharuskan kita mengeluarkan biaya diluar kemampuan kita. Dalam hadis dijelaskan juga bahwa :

"Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas memungkiri." (H. R. Al-Bukhari).

  • Memberi Sedekah

Sedekah atau berbagi merupakan tindakan positif baik menurut agama maupun menurut hukum umum, dengan bersedekah banyak menimbulkan dampak positif bagi diri sendiri maupun untuk orang banyak. Islam memandang bersedekah sebagai hal yang indah untuk di terapkan dan dapat mendatangkan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang mensedekahkan hartanya secara tulus dan ikhlas di jalan Allah SWT. Adapun di dalam kitab alquran sangat jelas di terangkan.

"Dan berinfaklah kamu (bersedekah atau nafakah) di jalan Allah dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik".

al-Baqarah (2) : 195.

Itulah beberapa nilai-nilai poin islami mengenai ekonomi islam, semoga kita semua dapat menerapkan dan menjalankan hukum secara prinsip syariat, mengikuti apa yang telah di ajarkan oleh islam, yang mana tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menuntun kita selamat baik di dunia maupun di akhirat kelak, aamiin ya rabbal'alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun