Mohon tunggu...
Muhamad Febian Saeful Anwar
Muhamad Febian Saeful Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa UPI 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterbatasan Siswa SD dalam memahami Pelajaran dan Kurangnya Literasi Saat Pembelajaran Daring

27 September 2021   13:00 Diperbarui: 27 September 2021   13:24 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan ataupun penelitian. Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia, seperti yang telah disebutkan dalam Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 31 yang menyebutkan bahwa: “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan” . Maka dari itu dilihat dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa mendapatkan pendidikan adalah satu hal yang penting dan merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia.

Dalam dunia pendidikan terdapat salah satu kegiatan yang dapat mendukung pelajar untuk mengembangkan minat membaca ataupun menulis yaitu kegaiatan literasi. Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembanganya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Adanya definisi baru dari literasi menunjukan paradigma baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajarannya, kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti literasi media , komputer, sains , sekolah dan lain sebagainya. Maka dari itu, literasi bisa dikatakan sangat penting bagi siapapun khususnya pelajar.

Namun sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia, semua aspek/sektor terpaksa harus dilakukan secara jarak jauh atau dalam jaringan (daring) tidak terkecuali pada bidang pendidikan yang juga turut dilakukan secara jarak jauh atau daring. Hal tersebut membuat berbagai pihak kebingungan, terutama para siswa, guru, serta orang tua para siswa. Semua pihak dilanda kebingungan karena sistem yang berjalan seperti biasanya diubah secara mendadak.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan pada masa pandemi ini, yaitu dapat dilakukannya kegiatan belajar mengajar (kbm) secara daring baik itu melalui media pembelajaran yang berbentuk pesan, video, ataupun tatap muka secara maya, seperti melalui zoom atau google meet. Akan tetapi, hal tersebut masih memiliki banyak sekali kekurangan. Diantaranya adalah ketidaksempurnaan materi yang diserap oleh para siswa yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kesulitan mendapatkan sinyal internet, maupun perangkat yang kurang memadai.

Selain permasalahan yang diakibatkan oleh beberapa faktor tadi, kurangnya pemahaman siswa pun ditambah dari kurangnya literasi siswa selama pembelajaran daring. Karena selama berada di rumah, siswa dapat terdistraksi dengan hal-hal yang ada di rumah, seperti aplikasi lain yang berada di handphone, kondisi lingkungan di rumah, dan lain sebagainya ditambah siswa SD belum bisa disiplin waktu sehingga waktu untuk belajar pun bisa terpakai untuk hal lain. Beda halnya dengan di sekolah, siswa dapat fokus kepada membaca buku pelajaran atau buku-buku lain yang ada di sekolah atau kegiatan-kegiatan lain yang dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.

Setelah dilakukan pendampingan terhadap siswa kelas 6 di SDN 1 Cihampelas, terdapat beberapa kesulitan yang dirasa cukup mengkhawatirkan. Diantaranya yaitu keterbatasan ponsel, kuota internet yang terbatas, dan kurangnya keterampilan orang tua dalam mendampingi anak ketika belajar di rumah.

Melalui kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Pendidikan Indonesia , diharapkan para mahasiswa dapat membantu kesulitan yang dihadapi saat pembelajaran daring dalam upaya memberdayakan masyarakat di bidang pendidikan melalui gerakan literasi. 

Seperti yang dilakukan oleh Muhamad Febian Saeful Anwar mahasiswa Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia, dengan mendampingi siswa kelas 6 SDN 1 Cihampelas ketika pembelajaran daring dan juga membuat media pembelajaran yang mendukung kegiatan literasi untuk memudahkan siswa dalam belajar dan juga orang tua ketika mendampingi anak saat belajar di rumah. Kegiatan tersebut dibimbing langsung oleh Bapak Dr. Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan, Media pembelajaran yang dibuat yaitu berupa video pembelajaran, berikut ini adalah tangkapan layar dari video pembelajaran yang dibuat.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
“Saya merasa sangat bingung ketika harus mendampingi anak saya untuk belajar dan mengerjakan tugas, karena saya juga kurang paham dengan materi yang sekarang, sementara saya kan sekolah zaman dulu, jadi sudah lupa dengan pelajaran apalagi tingkat SD. Dengan adanya bantuan program ini saya merasa terbantu karena anak saya menjadi ada perkembangan dalam minat membaca lalu lebih antusias ketika akan belajar melalui zoom dengan kakak mahasiswa dan juga menjadi lebih mengerti dengan materi yang disampaikan oleh wali kelasnya.” Ujar Siti salah satu orang tua dari siswa SDN 1 Cihampelas

“Dengan adanya program kkn literasi ini, saya rasa sangat bagus, apalagi saat keadaan pandemi covid-19 ini. Saya pun merasa terbantu oleh mahasiswa karenanya siswa menjadi termotivasi untuk membaca lalu latihan menulis dan menghitung, mereka juga jadi lebih disiplin seperti tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.” Ujar Ai salah satu guru kelas 6 SDN 1 Cihampelas

Dengan dibuatnya media pembelajaran ini, semoga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan memudahkan orang tua dalam mendampingi anak ketika belajar di rumah. Kemudian dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini semoga menjadi motivasi untuk para guru dalam berinovasi membuat gerakan literasi sekolah dan juga membuat media pembelajaran yang sekiranya dapat lebih menarik perhatian siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun