Mohon tunggu...
Muhammad FazaAtqiya
Muhammad FazaAtqiya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Fenomena Skateboarding di Ruas Jalan Kota Bandung: Culture atau Minimnya Skatepark?

21 Maret 2021   16:34 Diperbarui: 21 Maret 2021   16:53 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung Go Skateboarding Day 21 Juni 2019 (photo oleh Muhammad Faza)

Skena skateboarding di Kota Bandung pada saat ini sedang naik ke permukaan. Kita bisa jumpai para skateboader di beberapa ruas jalan Kota Bandung yang menggunakan trotoar sebagai lahan untuk bermainnya. Itu menunjukkan bahwa meningkatnya peminat skateboard tidak diimbangi dengan dibangunnya skatepark di Kota Bandung sehingga masih belum mampu mewadahi para skateboarder untuk bermain. 

Sebelumnya pemerintah Kota Bandung sudah membuat beberapa fasilitas skatepark gratis seperti skatepark taman pramuka dan kolong jembatan pasopati. Namun tak dapat dipungkiri, ketika akhir pekan tiba kedua skatepark tersebut sangat penuh sehingga beberapa skateboarder lainnya mau tidak mau harus mencari lahan lain untuk bermain seperti trotoar atau fasilitas publik. 

Fenomena ini sudah berlangsung sejak dulu, mengutip dialog antara  Fani yang akrab dipanggil Inong dengan sebuah Fanzine asal Bandung, yaitu Golosor Times, dia berkata bahwa "Dari keterbatasan ruang, semenjak Taman Lalu Lintas tutup pada tahun 1997, anak-anak maen berpencar ke berbagai spot di jalanan, pada momen itu sempat muncul Tera Hobbies, tapi gak lama kemudian tutup. Jeda dari Tera Hobbies tutup ke Buqiet skatepark juga anak-anak kembali maen ke jalanan. Sampai Buqiet skatepark ada, tapi tetap kurang bisa terakomodir si passion street skateboarding ini." Ucap Inong, sapaan akrabnya. 

Bandung Go Skateboarding Day 21 Juni 2019 (photo oleh Muhammad Faza)
Bandung Go Skateboarding Day 21 Juni 2019 (photo oleh Muhammad Faza)

Walaupun skatepark di kota Bandung masih terhitung minim, namun kota ini mampu melahirkan banyak talenta skateboarder-skateboarder handal. Untuk contohnya kita bisa melihat di beberapa kompetisi atau event  skateboard, perwakilan dari kota Bandung bisa menjuarai kompetisi tersebut bahkan salah satu atlet skateboard Indonesia pun berasal dari kota Bandung, yaitu Pevi Permana.

Untuk menyiasati passion street skateboarding ini, munculah salah satu projek yang diberi nama "Build This City" yang hadir pada tahun 2005 hingga 2009-an ketika skatepark di Kota Bandung masih sangat minim. 

Seperti yang dikatakan oleh Inong di paragraf sebelumnya, Build This City hadir karena keterbatasan ruang. Oleh sebab itu, Build This City sendiri mengubah fasilitas umum menjadi tempat yang skate-able. 

Contohnya seperti membuat handrail di tangga dan kotak sampah di trotoar atau di sekitar taman. Kedua hal tersebut adalah bentuk kamuflase yang dibangun oleh Build This City, padahal hakikatnya hal itu hadir di fasilitas umum tidak lain hanya untuk memenuhi hasrat street skateboarding oleh skateboarder. 

Selain itu, penulis juga sempat berbincang-bincang dengan founder Baper Skateboard yang bernama Alvin perihal fenomena street skateboarding. menurut dia bermain skateboard dijalan atau trotoar tidak cocok untuk setiap hari. 

"Saya bermain di jalan mah cuma buat kebutuhan project video part anak-anak aja, terus selama saya maen di jalan banyak yang bilang juga ke saya kenapa ga maen di skatepark soalnya di skatepark banyak yang jago." ucap Alvin, skate videographer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun