Mohon tunggu...
MHD FARHAN CH
MHD FARHAN CH Mohon Tunggu... Full Time Blogger - DIBALIKKERTAS

semua berawal dari keisengan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terlihat di Seberang Jalan

20 Februari 2019   17:05 Diperbarui: 20 Februari 2019   17:42 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" PAHALA TIDAK AKAN DATANG KETIKA TIDAK DIJEMPUT, TETAPI PAHALA DATANG KETIKA KITA BERBUAT KEBAIKAN, MAKA OTOMATIS PAHALA AKAN DATANG DAN MENGALIR DENGAN SENDIRINYA. KETIKA KITA IKLHAS"

Minggu yang cerah. Wekkend. Hari yang sangat berarti untuk keluarga berkumpul. Mudik. Walau hanya sehari. Berwisata ke satu tempat. Terik. Dipagi menjelang siang ini. Matahari yang mulai memanas. Mengelilingi bumi.

Terlihat di pajak. Sangat ramai. Sebrang jalan pajak yang sangat ramai, ditambah dengan kendaraan yang lewat. Silit berganti. Kesabaran diuji. Emosional ditahan. Hari yang cukup terik. kemacetan kecil terjadi.

Tin...Tin.Tin...... Suara klakson terdengar dari mana-mana.

Semua Orang berbelanja menggunakan payung, mungkin karena cuaca nya yang sangat terik. cukup panas. Lihat la wanita tua di sebrang jalan sana. yang mana??. Itu, wanita yang memakai payung hijau. Umurnya sekitar 65-75 tahun kalau tidak salah.

wanita yang sudah berbungkuk. Menggunakan payung yang ada. Melihat kanan kiri jalan. Mungkin ingin menyebrang. Cukup lama ia berdiri disitu. Tidak nyembrang-nyebrang. Mungkin takut akan suara klakson bising. Mugkin takut akan kendaraan yang silit berganti. Siapa peduli?

Tidak ada satupun orang yang ingin berbuat kebaikan. Bukan hanya ia yang ada disana. Ramai. Puluhan bahkan bisa dibilang sampai ratusan orang. Tidak peduli. Orang tua yang sudah berbungkuk. Sendiri. Ingin menyebrang. Tetapi tidak bisa. Takut. Sabar dan tahan. Padahal banyak orang yang selalu lewat dari belakang ia. Tetapi kenapa tidak kepikiran bahwa didepannya ada orang tua yang ingin menyebrang. Cuek saja. seperti tidak tau apa-apa.

Pengendara yang tiba-tiba berhenti. Membikin bingung. Gak tau mau ngapain. Mungkin ada barang nya yang jatuh dan ia mau mengambilnya. Mau belanja dibilang tidak. Parkir kereta nya bukan pada tempatnya. Laki-laki. Mengunci stang kreta nya dan tiba-tiba menghamperi ibu tadi. ooooohhh..... baru kepikiran . " ibu mau kemana" tanya ia dengan lembut. " ibu mau nyebrang" jawab ibu tadi dengan suara yang lemas. "mari saya sebrangi bu". " terima kasih nak"

Pengendara yang hanya sepintas lewat. Melihat wanita tua yang sudah berbungkuk. Lemas. Disebrang jalan. Mungkin ia tidak tega. Dia tau. Berhenti untuk membantu. Bukan hanya lewat tidak peduli. Seperti orang-orang tadi. Ia menolong. Mungkin teringat akan ibunya, ingin menolong sesama, dan merasa tidak tega.

"INGATLAH SAMPAI KAPAN KITA HARUS MENUNDA-NUNDA UNTUK BERBUAT KEBAIKAN, BERBUATLAH, WALAUPUN DENGAN HANYA SEKECIL BIJI ZARAH"  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun