Mohon tunggu...
M Fajarun Amin
M Fajarun Amin Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Manusia

Menginginkan Indonesia Raya Lahir Batin selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sudah Cocok-kah Iqbal Mainkan Karakter Si Jantan Tulen Minke?

29 Juni 2019   13:41 Diperbarui: 30 Juni 2019   14:04 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keputusan besar yang menandai perjuangan besarnya hari esok pun ia ambil dengan segala kemungkinan risiko baik buruknya. Karakter terpelajar, harus berani hadapi segala. Muncul secara kokoh dalam kepalanya. Sebagai siswa H.B.S, putra seorang Bupati B dan berprofesi praktis sebagai penulis koran. Mengambil keputusan terbesarnya dalam hidup dan kehidupannya tersebut.

Setelah menikahi Annelis secara adat. 

Ia menikmati kehidupannya yang bahagia. Di usia yang seujung jagung itu. Tapi tidak bagi terpelajar Minke. Ia tahu itu keputusan yang tidak sembarang dibuat olehnya.

Tinggal di Rumah Wonokromo, Buitenzorg Surabaya bersama keluarga Nyai. Nampaknya membuat kakak Annelis tidak begitu senang akan kehadirannya tersebut. Robert Mellema ialah kakak yang pernah memperkosa Annelis saat di kebun kala itu, dan ia pun menaruh dendam untuk bisa membunuh Minke melalui tangan Celurit Darsam (bodyguard Nyai Ontosoroh). 

Mengetahui niat buruk Robert tersebut pada Tuan Muda Minke. Darsam pun marah besar dan ingin sekali menebas leher Robert Mellema. Sebab, Darsam sudah mengangkat sumpah akan membinasakan siapapun yang berani mengganggu ketenangan dan merebut kebahagiaan Nyai juga putrinya itu.

Sejak itu, Robert tidak kembali lagi ke rumah dan menetap di rumah plesir Abah Tjong (Penjual Jasa Seks sebelah rumahnya). Yang mana ternyata ia bersama Ayahnya, Mr. Mellema. Pada suatu hari ditemukan Ayahnya wafat karena penyakit seksual yang mengidapnya. Kematiannya pun memberikan perasaan was-was bagi Nyai. 

Sebab permikahannya yang tidak resmi. Mr. Mellema ialah orang yang cerdas dan sangat berwibawa kala itu, menjadi guru pribadi Nyai yang tidak sekolah. Kemudian ia mendadak hilang kepribadiannya secara permanen saat didatangi oleh Anak Kandungnya dari Netherland yang menuding dirinya tidak bertanggungjawab atas Nasib Ibu dan Anaknya tersebut. Mr. Mellema pun menjadi Gila dan tidak waras atas peristiwa tersebut. 

6 bulan lebih atas kematiannya. Ir. Maurits Mellema (Putra Kandung Mr. Mellema), melakukan gugatan hak waris di Pengadilan Negeri yang berhaluan Eropa kala itu. Nyai ontosoroh yang sngat kokoh pribadinya itu tidak akan sanggup menghadapi gugatan Hak Waris yang menantangnya itu. 

Yang bisa menghadapinya untuk gugatan Waris ialah Robert Mellema dan Annelis Mellema saja. Mengingat pertalian darah yang ada pada mereka bertiga. Tidak tepat kiranya pada Nyai Ontosoroh karena ia hanya seorang Gundik bagi Ayahnya, Mr. Mellema. Hukum Belanda pun mengakui itu. 

Annelis yang berpedalaman rapuh tidak punya keberanian menghadapinya tanpa kegagahan Minke, suaminya. 

Pergelaran Sidang pertama digelar. Pertarungan antara Belanda dengan Pribumi (Minke dan Nyai Ontosoroh). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun