Teknologi digital kini telah menjadi bagian integral dari proses pendidikan di sekolah. Akan tetapi, penggunaan teknologi yang berlebihan tanpa aturan yang tepat dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik siswa. Oleh karena itu, penerapan digital wellbeing di lingkungan sekolah menjadi sangat penting agar siswa dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan seimbang. Digital wellbeing di sekolah bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dengan teknologi sekaligus menjaga kesejahteraan fisik, mental, dan sosial siswa.
Adapun pentingnya Digital Wellbeing di sekolah ada berbagai macam. Mulai dari dapat membantu siswa memahami bagaimana menggunakan teknologi secara bijaksana, mengelola waktu mereka di depan layar dan menjaga kesehatan mental mereka, dan memahami kapan harus fokus pada pelajaran tanpa terganggu oleh notifikasi dan konten digital lainnya. Penerapan digital wellbeing juga mencakup pengajaran etika dan keamanan digital. Hal ini penting agar siswa dapat berinteraksi secara positif di dunia digital tanpa membahayakan diri mereka.
Ada berbagai strategi penerapan Digital Wellbeing di sekolah. Beberapa contohnya yaitu :
1. Pengaturan Waktu Layar
Sekolah dapat menetapkan batasan waktu penggunaan layar untuk kegiatan belajar. Misalnya, guru dapat menyusun jadwal agar siswa tidak menggunakan handphone sepanjang waktu pelajaran. Sekolah juga dapat mengatur sesi bebas layar selama beberapa menit untuk memberikan istirahat bagi mata siswa.
2. Pengajaran tentang Manajemen Waktu dan Fokus
Sekolah dapat mengajarkan siswa teknik manajemen waktu, seperti metode Pomodoro, untuk membantu mereka mengatur waktu belajar dan beristirahat. Mengajarkan siswa cara mematikan notifikasi atau mengaktifkan mode fokus pada handphone dapat membantu mereka meningkatkan konsentrasi.
3. Sosialisasi tentang Kesehatan Digital
Melalui pelatihan atau program kesehatan digital, siswa diajarkan tentang pentingnya digital wellbeing. Mereka dapat belajar cara menghindari gangguan, mengatur waktu di media sosial, serta pentingnya melindungi data dan privasi.
4. Zona Bebas Handphone di Area Tertentu
Sekolah dapat menetapkan area atau waktu tertentu sebagai zona bebas handphone, seperti di ruang makan, lapangan, atau selama jam istirahat. Hal ini bertujuan agar siswa berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya dan mengurangi ketergantungan pada perangkat digital.
5. Pendidikan tentang Etika Digital
Sekolah perlu mengajarkan etika berinternet kepada siswa, termasuk menghargai orang lain secara daring, menghindari perundungan siber, dan bertanggung jawab dalam membagikan konten. Hal ini akan membantu siswa menjaga kesejahteraan sosial dan membangun lingkungan digital yang sehat.
6. Kolaborasi dengan Orang Tua
Untuk memastikan penerapan digital wellbeing yang efektif, sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua. Sekolah dapat memberikan panduan atau tips kepada orang tua untuk mengatur penggunaan teknologi di rumah, sehingga ada keseimbangan penggunaan teknologi antara sekolah dan rumah.
Dengan strategi-strategi tersebut, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan Digital Wellbeing di lingkungan sekolah. Beberapa contohnya yaitu :
1. Peningkatan Kesehatan Mental dan Fisik
Siswa yang dibiasakan mengelola waktu di depan layar cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Mengurangi waktu layar dapat membantu mereka tidur lebih nyenyak dan menjaga postur tubuh yang baik, sehingga kesehatan fisik mereka juga terjaga.