Mohon tunggu...
Meyla Tryana
Meyla Tryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program studi Administrasi Pendidikan Universitas Jambi 2018

Administrator 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

“Penggunaan Gawai pada Peserta Didik di Sekolah”

5 Mei 2021   13:05 Diperbarui: 5 Mei 2021   13:13 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perubahan signifikan yang dirasakan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap berbagai sektor kehidupan manusia, perubahan itu berdampak pada kemajuan pada bidang budaya, ekonomi, sosial, bahkan pada bidang Pendidikan. Media sosial merupakan media daring yang kegunaannya dalam proses interaksi antara satu dengan yang lain, untuk kebutuhan komunikasi jarak jauh, serta memperoleh informasi dengan perangkat aplikasi khusus yang menggunakan jaringan internet. 

Secara fungsinya media sosial dalam dunia pendidikan dikondisikan sebagai bentuk keramahan, kolaborasi, serta kreativitas penggunanya. Adapun situs jejaring sosial yang sering digunakan orang Indonesia yaitu Whatsapp, Youtube, Facebook, Instagram, Tiktok, Line, Twitter, Google dan masih banyak lagi. Salah satu subjek pengguna media sosial saat ini ialah pelajar, dengan penggunaan media sosial ini peserta didik dapat dengan mudah untuk berkomunikasi baik dari jarak dekat maupun jarak jauh tanpa perlu bertatapmuka atau bertemu. (Maryani, 2013)

Perkembangan media sosial pastinya membawa banyak polemik di mata masyarakat, ada yang beranggapan hadirnya media sosial ini berdampak baik (positif) bagi dunia pendidikan dan ada juga sebaliknya. Adapun dampak positif penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan seperti dapat memudahkan peserta didik dalam kegiatan belajar karena dapat dipergunakan sebagai sarana berdiskusi dengan teman mengenai tugas sekolah, dengan media sosial dapat memperoleh berbagai ilmu baru yang terdiri dari berbagai bidang sehingga menambah pengetahuan lain. Selain itu memberikan manfaat seperti peserta didik lebih mudah beradaptasi, bersosialisasi dengan halayak ramai serta menjalin relasi dengan sesama melalui media sosial ini.

Adapaun dampak negatif yang dirasakan dalam menggunakan media sosial pada peserta didik seperti halnya peserta didik yang sibuk dengan jejaring sosialnya dan bukannya untuk belajar atau mencari jawaban dari tugas yang diberikan oleh guru, membuat waktu terbuang sia-sia sehingga membuat mereka lalai dengan tugas-tugasnya, peserta didik merasa ketergantungan (mereka mencari jawaban di google tanpa mau membaca buku paket yang telah tersedia terlebih dahulu) , akan menjadi malas belajar, mengganggu konsentrasi, mengancam kesehatan peserta didik karena asik berjam-jam menatap layar gawainya, mengurangi kreativitas pada peserta didik karena sering mencontek karya-karya orang lain, serta media sosial dapat mengarahkan kepada hal yang berbau pornografi, hal ini karena sosial media memiliki kemampuan menyampaikan informasi yang tinggi termasuk gambar-gambar pornografi serta kekerasan yang tentunya dapat berdampak pada kemorosatan pendidikan akhlak anak. (Rahman, 2017). Terlepas dari dampak positif dan negative media sosial bagi dunia pendidikan, dapat dikatakan bahawa penggunaan media sosial ini tidak selalu buruk dalam dunia pendidikan melainkan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Di zaman sekarang ini penggunaan gawai bagi peserta didik sudah sangat lumrah digunakan dilingkungan sekolah. Menurut saya penggunaan gawai baik bagi para siswa karena saat ini banyak sekolah atau sebagaian para pendidik memberikan tugas-tugas dan mengumpulkannya secara online, serta dengan adanya gawai pastinya memudahkan para siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Namun dengan catatan para peserta didik masih diawasi oleh pendidik agar para siswa tidak menyalahgunakan gawai tersebut seperti pada saat proses belajar berlangsung mereka asik bermain game bukan fokus pada pelajarannya. Sekolah pun harus ikut andil dalam membimbing siswa menghadapi dunia tanpa batas ini, seperti membuat kebijakan mengenai aturan-aturan yang harus di patuhi dalam menggunakan gawai di lingkungan sekolah dan memberikan sanksi terhadap siswa yang melanggarnya.

Contohnya seperti saya sendiri yang memanfaatkan gawai dengan baik, karena menurut saya gawai tak hanya alat elektronik yang dapat membantu serta memudahkan saya dalam proses perkuliahan saja melainkan juga dapat berperan sebagai asisten pribadi yang bisa digunakan kapan saja untuk membantu pekerjaan. Saya menggunakan gawai dalam sehari-hari kurang lebih 12 Jam, hal ini karena proses perkuliahan saat ini di lakukan secara online yang membuat saya untuk stay memegang gawai agar tidak terlewat informasi mengenai perkuliahan, selain itu saya menggunakan gawai untuk mengerjakan tugas-tugas dari dosen, mencari informasi dan pengetahuan seputar matakuliah, dan sisanya digunakan untuk mengekspresikan diri saya di sosial media seperti bermain Tik Tok, menonton film, dll agar saya tidak merasa bosan di rumah pada masa pandemi saat ini. Berbeda dengan kedua orang tua saya yang menggunakan gawai dalam sehari hanya 2-3 jam saja, karena orang tua saya hanya mengerti menggunakan aplikasi Whatsapp saja, dan sesekali menonton video di Youtube karena mereka lebih suka menonton Televisi ketimbang Youtube.

Jadi, menurut saya peserta didik haruslah cerdas dalam menggunakan gawai dan lebih bijak lagi dalam menggunakannya agar interaksi dengan lingkungan sekitarnya dapat tetap terjalin dengan baik ketimbang bermain gawai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Pengawasan dari orang-orang sekitar seperti Orang Tua, Guru, Teman, dan Saudara mereka juga perlu di lakukan dalam mencegah dan meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari media sosial. Kita sebagai pengguna media sosial juga harus bersikap waspada serta kritis, jangan mudah terbawa arus modern dan terjebak di dunia tanpa batas. Jangan jadikan jejaring sosial menjadi sebuah kebutuhan pokok dalam hidup tetapi sebagai media yang bermanfaat dalam membantu kehidupan kita sehari-hari.

Referensi

Maryani. (2013). Media Sosial Dalam Dunia Pendidikan. Pendidikan, 1.

Rahman, J. (2017). Pengaruh Media Sosial Bagi Proses Belajar Siswa. Pendidikan, 10-11.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun