Sebuah obrolan ringan di mobil dengan anakku membuka suatu pencerahan yang membuat jari ini tergelitik untuk mengangkat cerita ini.
Cerita ini berawal dari celoteh anak yang berkata :
“wah mama tahu? ada seorang guru jadi bahan tertawaan teman-teman”
Saya pun terkejut dan bertanya apa penyebabnya, dengan geli anakku berkata :
“waktu lalu saat guru tersebut sementara memuji kami di kelas , seorang teman saya meneriakkan K...L (kata makian) dan guru saya itu justru berkata “bagus , mari kita saling memberikan pujian ya anak-anak” kamipun serentak tertawa karena ekspresi guru tersebut yang bangga dengan kata tersebut”
Saya terkejut dengan apa yang disampaikan dan saya masih berkecamuk untuk menjelaskan dengan benar. Sebelum saya berkata , anakku melanjutkan
“ kata-kata ini juga sering diteriakkan teman-teman di barisan saat apel tapi guru-guru hanya diam saja dan tidak ada yang menegur”
Kata makian anak-anak ini adalah kata-kata kasar yang berhubungan dengan alat kelamin. Kata-kata ini ditujukan untuk mengejek orang lain. Selain itu ada kata-kata makian lainnya yang diceritakan anak saya yang sering disebutkan teman-temannya. Sayapun ngeri mendengar kata-kata tersebut yang sangat tidak layak disebutkan peserta didik.
Setelah mendengar hal tersebut, saya memberikan nasihat kepada anakku bahwa tidak baik untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh teman-temannya dan meminta kepadanya untuk dapat membantu menyampaikan tentang hal tersebut kepada guru agar dapat dimengerti. Guru-guru tersebut tidak menegur anak-anak bukan karena membiarkan perilaku buruk mereka tetapi lebih karena mereka belum tahu apa arti kata-kata tersebut.
Sebagai seorang guru, saya tertampar dengan kisah ini. Saya juga sempat mendengar istilah-istilah tersebut yang sering disebutkan anak-anak , tetapi sering diabaikan karena mengira bahwa itu hanya istilah gaul dan saya baru paham ternyata pengertiannya sangat tidak baik.
Istilah yang merupakan makian ini tidak lepas dari pengaruh Perkembangan masa kini , yang membuat anak-anak semakin maju dengan penggunaan teknologi dan berdampak juga pada pergaulan mereka. Terlebih lagi pada usia remaja mereka yang mulai bergaul dengan teman sebaya atau bahkan dengan senior mereka.