Mohon tunggu...
Meylan Purnamasari Siregar
Meylan Purnamasari Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Nama : Meylan Purnama Sari Siregar

Manusia Pembelajar/Mahasiswi S1 di Fakultas Ekonomi, Prodi: Ekonomi Manajemen Di Universitas Tjut Nyak Dhien Kota Medan, Sumatera Utara. Catatan: setiap tulisan yang ada ketidaksempurnaannya bisa di edit kok..., dan kita semua tetap harus belajar, setuju?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya "Ewuh Pakewuh"

17 Agustus 2018   21:48 Diperbarui: 17 Agustus 2018   22:03 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya Ewuh Pakewuh adalah budaya khas ketimuran, hampir setiap orang tahu dengan budaya ini bahkan hampir setiap orang di Indonesia pasti selalu mengutamakan Budaya Ewuh Pakewuh atau kesungkunan atau bisa dikatakan hormat - menghormati.

Budaya Ewuh Pakewuh berartikan kesungkanan dalam batas - batas normal akan meningkatkan tali silaturahmi dalam suatu lingkungan, Organisasi atau Perkumpulan.

Budaya ini merupakan sebuah cerminan Budaya timur bermaksud ingin menjatuhkan bahkan sampai mempermalukan orang lain.

Budaya Ewuh Pakewuh berasal dari bahsa sangsekerta, Ewuh yang berarti repot dan Pakewuh Memiliki arti tidak enak perasaan. Dalam Budaya Jawa, sering dikatakan sebagai penghambat atau kendala tidak jalannya proses perbedaan pendapat dan pandangan masyarakat. Budaya ini berhasil menghegemoni masyarakat jawa.

Pada sisi Budaya Ewuh Pakewuh terdapat suatu bentuk sebuah pribadi yang sangat halus dan mempunyai tingkatan yang tinggi dalam apek - aspek menjaga persaan seseorang. tetapi disisi lain Ewuh Pakewuh juga membatasi kebebasan dalan memberikan ungkapan sebuah pendapat serta kebenaran. Hal ini sering terjadi pada seseorang pada posisi yang lebih rendah yang tidak berani menyampaikan pendapatnya kepada seseorang yang memiliki posisi yang lebih tinggi di atasnya, Sehingga hal ini bisa membelenggu perkembangan pola pikir dan kreatifitas seseorang.

Tetapi apa yang terjadi apabila penerapan Budaya Ewuh Pakewuh terlalu berlebihan? Pasti hal ini akan menghabat bergulirnya roda Organisasi dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bersama. Dilingkungan kehidupan keluarga pun ada contoh Budaya Ewuh Pakewuhyang terlalu berlebihan seperti, Anak kesayangan atau semata wayang ketika dia berbuat salah ia tidak ditegur karena sungkan, hanya karena ia adalah anak satu - satunya.

Contoh kedua antara atasan dan bawahan, jadi walaupun kesalahan yang dilakukan sang atasan sering terulang namun si bawahan diam saja.

Ketika Budaya Ewuh Pakewuh sudah sangat berlebihan, maka akan membuat seseorang "Yes Man" atau asal bapak senang. Dibelakang berkata tidak namun didepan berkata setuju atau suka  padahal tidak ada manusia yang sempurna, semua manusia perlu di luruskan, diarahkan, dan diberi pengkoreksian diri.

Masalahnya bukan soal penyampaian tapi bagaimana cara menyampaikannya. Mungkin lawan kata dari Ewuh Pakewuh ini yang cocok adalah asertif tingkah laku Asertif ditandai dengan 2 macam cara.

1.Mengekspresikan kebutuhan, pendapat, perasaan, keinginan, dan keyakinan dengan cara langsung, terus terang dan sopan santun.

2.Mempertahankan hak sendiri dengan cara yang tidak mengorbankan hak orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun