Mohon tunggu...
Agatha Mey
Agatha Mey Mohon Tunggu... Freelancer - agathamemey@gmail.com / agathamey.com - Menulis sesuka hati

Ibu satu anak, yang suka mempelajari berbagai hal tanpa harus menjadi ahli karena hidup sejatinya adalah sesederhana untuk menjadi bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Digital untuk SOS Children's Village

7 November 2018   20:10 Diperbarui: 7 November 2018   20:29 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
desa anak SOS Children's Village Cibubur

Saya mengenal anak-anak dan remaja dari SOS Children Village sudah lama. Tetapi saya selalu terpukau setiap kali kembali bersentuhan dengan mereka. Kali ini saya berkunjung ke SOS Children Village yang terletak di Cibubur. Desa anak ini sangat rapi dan rimbun sehingga membuat betah untuk dikunjungi apalagi untuk anak-anak yang tinggal di sana ya...

SOS Children's Village

SOS Children's Village adalah organisasi sosial non profit yang menyediakan pengasuhan alternatif bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orangtua. Berdiri sejak tahun 1949 di Wina, Austria, saat ini sudah ada di 134 negara termasuk Indonesia. Saat ini di Indonesia organisasi ini mengasuh lebih dari 5.000 anak yang tersebar di 10 kota; Lembang, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Tabanan, Maumere, Banda Aceh, Meulaboh dan Medan.

Di Cibubur terdapat 15 rumah dalam satu kompleks besar dengan berbagai fasilitas bermain dan olahraga. Rumah-rumah ini di huni oleh 8-12 anak sesuai dengan agama yang dianut. Saat ini ada 6 rumah untuk anak-anak Muslim, 6 rumah Protestan dan 3 rumah Katolik yang hidup rukun berdampingan. Sungguh hal yang baik untuk tinggal dalam lingkungan "Bhineka Tunggal Ika" seperti itu sehingga anak belajar saling menghargai dan menghormati antar agama sejak dini. 

Kali ini saya berkesempatan bertemu dengan ibu Arista Saragih yang sudah bertugas menjadi ibu asuh selama puluhan tahun. Agak malu niy saya karena saat mendengar ceritanya, muka saya panas dan air mata menetes. Duhhhh... sungguh bukan lebay, tapi memang ceritanya membuat saya merasa betapa para ibu asuh di sini sepenuh jiwa melindungi anak-anak asuhnya.

ibu Arista Saragih, salah satu ibu asuh
ibu Arista Saragih, salah satu ibu asuh
Ibu Arista bercerita bahwa dalam perjalanannya selama puluhan tahun, setiap anak adalah berbeda dan tidak pernah sama satu sama lain. Pengabdiannya terbayar saat anak-anak sudah mandiri dan mengunjunginya di desa setiap liburan bersama pasangan dan anak-anaknya. Tentu ada saja anak yang membuatnya kesulitan saat mengasuhnya. 

Ada anak yang pernah terkena narkoba dan luar biasanya saat ini, anak tersebut sudah menjadi seorang penginjil. Ada anak yang lain suka mencuri sampai pernah masuk penjara dan sekarang hidup baik dengan menjadi tukang ojek dan memiliki warung kecil. Ada juga anak yang berpindah keyakinan setelah dewasa dan ibu Arista tetap mengasihi mereka semua seperti anak-anaknya yang lain. 

Desa anak ini memang memberikan pengasuhan sampai anak mandiri dan dapat menghidupi diri sendiri. Tentunya sejak kecil mereka dididik untuk terus meningkatkan kemampuan sesuai minat dan bakat mereka masing-masing. Banyak yang menjadi atlit dan musisi, bahkan ada yang sampai mengikuti acara pencarian bakat tingkat Asia dengan bermain alat musik.

Program Bantuan Untuk Kemandirian Anak

Untuk mendanai dan meningkatkan kemandirian anak-anak di desa ini, SOS menerima bantuan dari berbagai perusahaan melalui program CSR perusahaan. Melalui program YOUTHCAN! SOS membantu kaum muda menghadapi dunia kerja, mempersiapkan kemandirian dan memberikan pengalaman bekerja.

Gregor Hadi Nitihardjo, Direktur Nasional SOS Children's Village Indonesia mengatakan,"Lebih dari 64 juta anak muda di seluruh dunia menganggur dan banyak lagi yang tidak memiliki penghasilan cukup untuk membangun kehidupan yang stabil dan mendiri." Untuk itu, SOS bekerjasama dengan banyak perusahaan untuk mendidik para anak asuh yang sudah mulai remaja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun