Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester City dan Tradisi Liga Champions

4 Maret 2021   01:04 Diperbarui: 4 Maret 2021   01:06 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raheem Sterling dkk merayakan gol bersama rekan satu timnya pada laga kontra Wolves, Rabu (3/3/21) dini hari WIB (AFP/CLIVE BRUNSKILL via kompas.com)

Manchester City adalah raksasa jelmaan dalam sepak bola. Klub ini terbentuk menjadi raksasa karena kekuatan uang, bukan terbentuk dari sejarah yang panjang. Dengan kata lain, Manchester Biru menjadi raksasa sepak bola dengan cara instan.

Memang, tidak ada yang salah dengan cara demikian. Kekuatan finansial dalam sepak bola modern seperti saat ini, telah menjadi faktor krusial terhadap kesuksesan klub itu sendiri. Dengan kekuatan finansial yang besar, klub bisa membangun skuad impian dengan membeli pemain-pemain berlabel bintang yang berharga mahal.

Bahkan Real Madrid pun yang merupakan kklub raksasa yang terbentuk dari sejarah panjang, masih membutuhkan kekuatan finansial besar untuk tetap berada di jajaran elite.

Tanpa kekuatan finansial besar, klub raksasa yang terbentuk dari sejarah panjang seperti AC Milan dan Inter Milan menjadi terpuruk dalam beberapa musim terakhir. Sebelum keduanya kembali bersaing di papan atas liga domestik pada musim ini.

Kembali lagi ke Manchester City. Sejak dibeli oleh Sheikh Mansour pada tahun 2008, Man City telah mengambil alih dominasi Liga Inggris dari tangan MU, Arsenal, dan Chelsea (Chelsea juga sama  seperti City, menjadi raksasa setelah dibeli Roman Abramovich) hingga kini.

Kucuran dana yang melimpah berdampak positif bagi The Citizens. Empat gelar EPL, dua Piala FA, lima Piala Liga, dan tiga gelar Community Shield berhasil mereka raih sejak Sheikh Mansour berkuasa.

Sempat dilukai oleh Liverpool pada musim kemarin, di musim ini The Citizens kembali menunjukkan kapasitasnya dengan merajai kompetisi kasta teringgi di negeri Ratu Elizabeth.

Di musim ini, hampir bisa dipastikan bahwa trofi Liga Inggris akan kembali pulang ke Etihad Stadium. Mengingat hingga pekan ke-27 jarak poin antara Man City dan pesaing terdekatnya, Man United terpaut cukup lebar. Saat ini Man City memuncaki klasemen Liga Inggris musim 2020/2021 dengan 65 poin. Sedangkan MU di peringkat ke-2 baru mengumpulkan 50 poin. MU baru akan menjalani laga ke-27 dini hari nanti, dengan bertandang ke markas Crystal Palace. Jika MU menang maka selisih jarak menjadi 12 poin.

Bukan hanya itu, tim besutan Pep Guardiola juga belum terkalahkan dalam 28 laga terakhir serta mencatatkan 21 kemenangan beruntun di semua kompetisi. Sedangkan di Liga Inggris, City tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan terakhir dan menang 15 kali secara beruturut-turut.

Catatan impresif City di Liga Inggris lainnya adalah dari 27 laga yang sudah dilakoni, Raheem Sterling dkk sudah membukukan 56 gol dan gawangnya baru kemasukan bola sebanyak 17 kali. Jika dirata-rata maka Manchester City mencatatkan 2,07 gol per pertandingan dan hanya kebobolan 0,62 gol per laga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun