Ghosting atau mengakhiri hubungan secara sepihak, mendadak, tanpa penjelasan dan tanpa jejak, bisa terjadi pada hubungan pertemanan atau asmara.
Supaya tidak melebar pembahasannya, maka saya batasi terlebih dahulu kategori ghosting yang terjadi pada suatu hubungan. Disini saya akan membahas tentang ghosting yang terjadi pada hubungan asmara.
Eh, ngomong-ngomong soal hubungan asmara atau percintaan, jadi teringat salah seorang Kompasianer cantik, nih. Siapa lagi kalau bukan Ellen Maringka. Artikel-artikelnya seputar hubungan percintaan, sangat fenomenal dan tentu saja mencerahkan.
Tapi sayangnya, tante Ellen sudah lama tidak aktif lagi disini. Ya sudahlah, sebagai penawar rindu kepada sosok Ellen Maringka, saya sertakan saja foto profilnya di Kompasiana waktu itu, yang baru saja saya unduh. Hehehe.
Okay, lanjut lagi ke ghosting. Bagi siapapun korban ghosting, tentunya akan sedih, kecewa, patah hati, bertanya-tanya 'salahku apa'.
Tapi, coba lihat dulu foto di atas. Eits, foto paling atas ya, jangan fotonya tante Ellen. Hahaha.
Kalau sudah lihat, bayangkan sosok dalam foto tersebut adalah pelaku ghosting. Lalu dia bilang 'Sori ya, aku tinggalin kamu. Piss!' sambil tersenyum kecil.
Ya, orang seperti itu tidak layak untuk disesali kepergiannya. Pelakunya aja bisa tetap bisa bahagia kok setelah pergi tanpa jejak, masa sih yang ditinggalin tidak mau bahagia juga seperti si pelaku? Mau sampai kapan terus-terusan meratap? (Ayo ketawa bareng).