Mohon tunggu...
Meuti Nadia Soraya Bulan
Meuti Nadia Soraya Bulan Mohon Tunggu... Guru - Guru

-Guru.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sejarah Kelam Bangsa, Akankah Terulang?

14 Mei 2020   01:05 Diperbarui: 14 Mei 2020   01:30 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sejarah mencatat bahwa tahun 1960, Bung Karno selaku presiden RI mengambil dua langkah besar untuk menyelamatkan perekonomian negara ;

a. Melakukan sanering (pemotongan nilai mata uang) dan

b. Melakukan redenominasi (penyederhanaan nilai mata uang tanpa mengurangi nilai tukar )

Namun kedua hal tersebut mengalami kegagalan, ekonomi negara bukan mengalami perbaikan melainkan semakin terpuruk hingga ke titik nadir, bagaimana tidak, karena sanering daya beli masyarakat menurun drastis disebabkan pemotongan nilai uang yang tidak diikuti dengan penurunan harga-harga barang. Artinya, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil lantaran yang dipotong adalah nilainya.

Sementara redenominasi juga tidak berhasil karena kurangnya sosialisasi awal dari pemerintah,  Sehingga adaptasi harga barang di daerah-daerah sangat lambat. Beredarnya dua jenis uang pada saat yang bersamaan, uang lama dan uang baru, memicu munculnya masalah baru. (Tirto.Id)

1997-1998, indonesia mengalami krisis ekonomi kembali, kali ini disebut sebagai krisis moneter atau krisis finansial yang disebabkan karena adanya krisis finansial Asia. Dimana pada masa ini Inflasi rupiah dan peningkatan besar harga bahan makanan menimbulkan kekacauan di Indonesia. (Kompas.com ;10-02-2020)

Dua catatan sejarah itu akhirnya meninggalkan catatan peristiwa besar bagi negeri ini, yaitu lengsernya presiden negara ini karena adanya suksesi dari rakyat.

2020, Sri Mulyani selaku Menkeu RI mengungkapkan prediksinya bahwa akan terjadi resesi ekonomi di tahun ini, hal tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang tidak hanya menyerang dunia medis saja, tetapi juga menyerang perekonomian dunia. Prediksi tersebut terdengar sangat menyeramkan, bagaimana tidak negara yang sudah mapan,  ekonomi nya harus luluh lantak, pengangguran terjadi dimana-mana. 

Hal tersebut tejadi karena adanya penerapan social distancing dan bahkan ada beberapa negara yang melakukan lockdown, akibatnya adalah lesu atau bahkan berhentinya roda perekonomian negara. Indonesia yang bukan kategori negara mapan secara ekonomi akhirnya terdampak secara finansial.  Hal tersebut karena rekanan negara kita juga mengalami kerugian secara finansial.

Pemerintah untuk menyelamatkan ekonomi negara ini mengambil langkah, yaitu dengan menerbitkan perppu yang ditanda tangani oleh presiden Jokowi dan berisi tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan.  Adapun hal-hal mendasar yang ditanda tangani Jokowi dalam perppu tersebut adalah melakukan pengaturan dalam hal sebagai berikut ;

a Defisit Anggaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun