Mohon tunggu...
meuti bulan
meuti bulan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis dan Freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Kota Lama Surabaya

28 Februari 2021   20:21 Diperbarui: 28 Februari 2021   21:06 2376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Kya-Kya, Surabaya | dokpri

Pandemi yang masih belum usai, membuat psikis menjadi lelah, pikiran yang penuh, akibat dari semakin sulitnya biaya hidup, menjadikan kita rentan akan stress. 

Jika, dalam suasana yang normal tentu akan lebih mudah mencari coping stress yang tepat bagi kita, sebab, biasanya coping stress yang sering dilakukan oleh khalayak umum adalah berwisata.

Sebuah sarana rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga maupun sendiri, namun, karena masih berada dalam masa pandemic, akan lebih baik, jika kita mencari sarana rekreasional yang murah, terjangkau, namun menawarkan suatu keindahan sendiri.

Surabaya, yang merupakan sebuah kota metropolis kedua, menawarkan keindahan tersendiri, selain, mall yang banyak tersebar di setiap sudut kota, kita juga bisa menikmati pesona lain dari kota Surabaya. Wisata kota lama, adalah salah satu pesona autentik yang dimiliki kota pahlawan ini. 

Kawasan wisata kota lama Surabaya, yang meliputi Penjara Kalisosok, Jembatan Merah, Polwitabes Surabaya, Gedung Cerutu, Hotel Ibis, Gedung bekas bank Indonesia, bank Mandiri, Pertamina, Gedung Soeara Asia, Tunjungan City, Kantor pos Kebon Rojo,Tugu Pahlawan, PLN Gemblongan, Kantor Gubernur, Hotel Majapahit atau dahulu dikenal sebagai hotel Oranje.(Nusa Daily.com;Ke Surabaya, Yuk, Mampir Ke Kota Tuanya, Seru Lho).

Selain, lokasi diatas, Surabaya juga memiliki wisata religi, yang paling terkenal adalah wisata religi, makam sunan Ampel dan sunan Bungkul. Kedua makam tersebut, menjadi destinasi wisata religi tidak hanya bagi warga kota Surabaya sendiri, melainkan, juga bagi wisatawan luar daerah. Untuk Kawasan pecinan, Surabaya memiliki Kya-Kya atau yang dahulu lebih dikenal dengan nama Kembang Jepun. 

Kawasan-kawasan tersebut pada masanya memiliki peranan penting bagi kota Surabaya. Mengulas tentang Kembang Jepun, di masa lampau, daerah tersebut memiliki pesona tersendiri bagi para pebisnis, karena kembang Jepun dahulu adalah tempat bisnis utama sekaligus pusat kota Surabaya. Meskipun, bukan menjadi yang utama, namun, sampai saat ini Kembang Jepun masih menjadi salah satu sentra bisnis atau lebih dikenal sebagai CBD (Central Businnes District I) Kota Surabaya.(Wikipedia ;Kya-Kya Surabaya)

Menilik sejarah, Kembang Jepun memiliki rentetan sejarah panjang bagi kota Surabaya, dimana, sejak jaman Sriwijaya, kawasan Kembang Jepun menjadi tempat bermacam bangsa tinggal. Tegak lurus dengan Kalimas, banyak pedangang asing yang menambatkan kapalnya, di lokasi dimana kemudian menjadi kota Surabaya. Pada jaman Belanda, pemerintahan saat itu, membagi kawasan menjadi Pecinan,di selatan Kalimas, Kampung Arab dan Melayu di sebelah utara kawasan tersebut, dan Jalan Kembang Jepun sebagai pembatas dua kawasan tersebut.

Kembang Jepun menjadi tersohor, ketika jaman pendudukan Jepang, dimana pada saat itu banyak dari serdadu Jepang, yang memiliki teman wanita (Kembang) di sekitar daerah tersebut. Saat itu,banyak pedagang Tionghoa yang juga menjadi bagian dari napas dinamika Kembang Jepun. Sebuah gerbang bernuansa Tionghoa pernah dibangun di daerah ini, banyak fasillitas hiburan didirkan dan bahkan masih bertahan hingga kini. Bahkan, Remy Silado, pernah dalam novelnya yang berjudul Kembang Jepun, pernah mengangkat keindahan Kembang Jepun beserta dinamikanya.

Kembang Jepun sempat kehilangan pamornya, keindahannya tidak terlihat lagi, tahun 1990-2000 an, Kawasan ini,bahkan terkenal sebagai salah satu kawasan yang lekat dengan rawan tindak kejahatan, sebab, saat itu ketika malam Kembang Jepun menjadi kawasan yang sepi dan gelap gulita, berbanding terbalik dengan kondisi ketika siang hari yang dinamis. 

Walikota Surabaya, saat itu, yaitu Bambang D.H memiliki sebuah wacana untuk menghidupkan kembali geliat Kembang Jepun, di malam hari. Selain itu, tujuan utama menghidupkan geliat Kembang Jepun, adalah untuk menyelamatkan salah satu ikon kota Surabaya yang sempat meredup dan ditinggalkan warganya. (Wikipedia;Kya-kya Surabaya)

Studi banding ke negara lain pun dilakukan,akhirnya, bersama dengan ketua DPRD saat itu, yaitu cak Armuji. Bambang D. H, mewujudkan impiannya untuk menghidupkan kembali kawasan Kembang Jepun. Dan, berdirilah PT.Kya Kya Kembang Jepun, di bawah pimpinan Dahlan Iskan. Menggusung konsep wisata yang utuh, meliputi, budaya, kuliner, potensi wisata bangunan kuno, dengan menggandeng LSM, warga setempat, SDM setempat, maka Kembang Jepun secara resmi dibuka pada tanggal 31 Mei 2003. (Wikipedia;Kya-Kya Surabaya)

Lokasi strategis Kembang Jepun, menjadikan kawasan ini mudah dijangkau, untuk menuju ke kawasan tersebut, kita akan bernostalgia dengan melewati salah satu jembatan ikonik kota Surabaya, yaitu Jembatan Merah. Sebuah Jembatan, yang juga merupakan sebuah monument sejarah di Surabaya, Pada jaman VOC dahulu, jembatan ini dinilai sangat penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital, melewati Kalimas, menuju ke karesidenan Surabaya, yang sekarang sudah tidak berbekas lagi.(Wikipedia;Jembatan Merah).

Pada tanggal 30 Oktober 1945, jembatan ini menjadi saksi biksu. Terjadinya baku tembak antara arek Suroboyo dengan Belanda, baku tembak yang terjadi dari dua tempat yaitu Jembatan Merah dan Gedung Internatio itu, menewaskan Brigjen AWS Mallaby,yang merupakan salah satu anggota kontak komisi. Akibat baku tembak, Jembatan tersebut menjadi lautan darah. segar, sehingga akhirnya dinamakan Jembatan Merah.(Garden Palace Surabaya; Tengok Sejarah Dari Jembatan Merah Surabaya).

Pada masa kepemimpinan Walikota Ibu Dr.(HC) Ir. Tri Rismaharini, MT. Kawasan kota lama Surabaya, semakin dipercantik. Sepanjang jalan kawasan Tunjungan City, kita bisa menyaksikan indahnya lampion dan lampu yang dipasang sebagai penghias jalan, selain itu, Gedung-gedung tua yang terdapat di kawasan terebut dibenahi dan di rawat, Taman-taman kota semakin dipercantik, terutama di kawasan kota lama, keindahan dan nuansa nostalgia semakin terasa, dengan banyaknya lampu jalan yang bernuansa kuno, sehingga semakin memperkuat kesan sebagai wisata kota lama.

Untuk menikmati keindahan tersebut tidak dibutuhkan biaya yang mahal, kita bisa bernostalgia dengan menggunakan bus Surabaya atau bisa juga menggunakan paket tur singkat Surabaya Heritage Track yang diselenggarakan oleh museum House Of Sampoerna. Tur yang berlangsung dengan durasi waktu 1- 2 jam, berangkat 3 kali sehari, Selasa- Minggu, dan dibuka dari jam 09.00 WIB dan untuk sore, pukul 16.30 WIB. Berangkat dari House Of Sampoerna. Bus ini, tidak dikenakan biaya, namun, untuk menaikinya kita bisa mencari informasi ke Tracker Information Center (TIC) di House Of Sampoerna atau bisa memesan terlebih dahulu melalui telepon di 031-3539000 ext 24142 (Nusa Daily.com)

Tidak mahal bukan? Untuk sekedar berwisata dalam kota, sambil menikmati keindahan suasana bangunan lama yang tersaji di depan mata. Banyak spot cantik yang bisa kita temukan, baik untuk sekedar berfoto, maupun bernostalgia sejenak menikmati nuansa kolonial yang tersaji dengan indah di tengah kota. Jadi, mari kita rileks sejenak dengan menikmati sudut cantik kota tua Surabaya. Tidak mahal, dan tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menikmati suasana lain.

Referensi:
Wikipedia;Kya-Kya Surabaya
Wikipedia; Jembatan Merah.
Nusa Daily.com;Ke Surabaya, Yuk, Mampir Ke Kota Tuanya, Seru Lho
Garden Palace Surabaya; Tengok Sejarah Dari Jembatan Merah Surabaya

Jembatan Merah. | dokpri
Jembatan Merah. | dokpri

Penjara Kalisosok, Surabaya. | dokpri
Penjara Kalisosok, Surabaya. | dokpri

Taman Depan Jembatan Merah Plaza. | dokpri
Taman Depan Jembatan Merah Plaza. | dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun