Mohon tunggu...
meuti bulan
meuti bulan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis dan Freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Candi Singosari dan Candi Jawi sebagai Sisa Keagungan Terakhir Kerajaan Singosari

16 Februari 2021   20:56 Diperbarui: 16 Februari 2021   21:22 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Singosari /dokpri

Berjalan-jalan ke kota Malang, rasanya tak lengkap, jika kita tidak berwisata sejarah. Sebab, Malang nemiliki beberapa lokasi wisata sejarah, yang merupakan peninggalan dari sebuah kerajaan besar yang bernama Singosari. Pada tulisan saya kali ini, saya akan mengajak pembaca untuk mengenal tentang peninggalan kerajaan Singosari yang masih bisa kita lihat.

Sejarah  Awal Kerajaan Singosari

Kerajaan Singosari adalah sebuah kerajaan besar yang dibangun diatas pertumpahan darah. Menurut catatan sejarah, kerajaan Singosari, didirikan pada tahun 1222 oleh seorang rakyat biasa yang bernama Ken Arok. Sebelum mendirikan kerajaan Singosari Ken Arok, adalah, seorang pengawal kepercayaan dari Tunggul Amentung, yaitu seorang tokoh, yang menjabat sebagai akuwu, di wilayah Tumapel., salah satu daerah bawahan kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Kertajaya.(1185-1222).

Tunggul Amentung mempunyai seorang istri yang cantik jelita, bernama Ken Dedes, yang merupakan putri seorang pendeta yang bernama Mpu Purwa.  Ternyata selain cantik Ken Dedes juga diramalkan oleh seorang pendeta yang bernama Lohgawe dari India, jika kelak Ken Dedes, akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Kecantikan dan ramalan nasib Ken Dedes itulah, yanng akhirnya memikat hari Ken Arok, pada akhirnya dengan cara yang licik, Ken Arok, menjalankan rencananya untuk membunuh Tunggul Amentung.

Kebo Hijo, adalah rekan Ken Arok, yang juga sesama pengawal. Ken Arok dengan sengaja meminjamkan keris yang di mintanya paksa dari Mpu Gandring pada kebo Hijo. Tanpa menaruh curiga, Kebo Hijo yang sangat suka pada keris tersebut, selalu membawa keris itu kemana-mana. Hingga semua orang mengira,jika keris itu milik Kebo Hijo. Di suatu malam, Ken Arok melaksanakan niatnya membunuh Tunggul Amentung. 

Keris yang dipinjamkan ke Kebo Hijo, diam-diam dicurinya kembali, dan Ken Arok membunuh Tunggul Amentung, menggunakan keris tersebut. Akhirnya, karena semua orang mengira keris tersebut adalah milik Kebo Hijo, maka, yang menjadi tertuduh pembunuh Tunggul Amentung adalah Kebo Hijo. Sehingga, yang dihukum mati adalah Kebo Hijo. Setelah kematian Tunggul Amentung, ken arok segera melaksanakan niatnya menikahi ken Dedes.

Ken Arok, kemudian menyerang Kediri, dan berhasil menyatukan 2 wilayah terbelah yang pernah dipisahkan oleh raja Airlangga (1049). Singosari, berhasil mengembangkan pertanian yang subur di sepanjang aliran sungai Brantas,serta perdangangan laut yang menguntungkan di sepanjang laut Jawa.

Kejayaan Singosari.

Pada masa pemerintahan raja Kertanegara (1275-1291), Singosari mencapai puncak kejayaannya, antara lain, berusaha menaklukan kerajaan di Sumatera ,melalui ekspedisi Pamalayu, yang dipimpin oleh Kebo Anabrang, tujuan ekspedisi ini, adalah untuk memperkuat pengaruh Singosari di selat Malaka, yang merupakan jalur ekonomi dan politik penting. Selain itu, ekspedisi tersebut mempunyai tujuan lain, yaitu,  menghadang pengaruh besar kekuasaan Mongol, yang saat itu telah berhasil menguasai hampir seluruh daratan Asia. Pada tahun 1286  

Bhumi Malayu dapat ditundukkan. Dan, Kertanegara mengirim utusan kembali, yang dipimpin oleh Rakryan maha- mantri dyah adwayabrahma, yang membawa arca Amoghapasa, sebagai tanda persahabatan dan hubungan diplomatik dengan Kerajaan Dharmasraya yang saat itu rajanya bernama .r mahrja rmat tribhuwanarja mauliwarmmadewa.

Tahun 1284, Juga berhasil menaklukan Bali, dan membawa rajanya sebagai tawanan menghadap ke Singosari. Kejayaan Singosari membuat Mongol gerah, dan Pada tahun 1289, Kubilai Khan, selaku penguasa Mongol, mengirimkan utusannya yang bernama Meng Khi, untuk datang ke Singosari dan meminta agar Kertanegara tunduk pada kekuasaan Mongol, serta menyerahkan upeti setiap tahunnya. Dikisahkan, saat itu Kertanegara menolak tunduk pada Mongol dan sebagai bentuk pernyataan sikapnya, Kertanegara memotong salah satu telinga utusan Mongol yang bernama Meng Khi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun