Mohon tunggu...
Meutia Rahayu
Meutia Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa UPI KKN Tematik 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Kesulitan Siswa Selama Pembelajaran Daring dan Cara Mengatasinya

5 Agustus 2021   17:13 Diperbarui: 5 Agustus 2021   17:16 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi Covid-19 (KKN Tematik MDBPE-MBKM) adalah tema dari Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2021. KKN ini dilaksanakan secara online atau daring. Bidang yang diangkat pada tema KKN tahun ini merupakan bidang yang sangat terdampak pada masa pandemi covid-19 yaitu bidang ekonomi dan bidang pendidikan.

Seperti yang kita ketahui bidang pendidikan menjadi salah satu bidang yang terdampak pada masa pandemi covid-19. Semua kegiatan sekolah yang bersifat tatap muka berubah menjadi daring atau online. Siswa melaksanakan kegiatan sekolah melalui media elektronik atau secara daring. Cara ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan dan juga memutus rantai penularan covid-19. Sudah kurang lebih satu setengah tahun kita melaksanakan kegiatan sekolah secara daring. Namun, masih saja ditemukan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Kesulitan pembelajaran daring berdampak pada guru, orang tua terutama siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika kegiatan tatap muka saja banyak materi atau informasi yang sulit siswa pahami, apalagi dalam keadaan daring seperti saat ini. Dalam pembelajaran daring siswa sulit fokus saat kegiatan belajar mengajar, dikarenakan beberapa faktor yaitu gadget atau mengantuk. 

Faktor tersebut dapat terjadi karena tidak adanya pantauan guru seperti saat sekolah tatap muka atau kurang kesiapan dari siswa. Kesulitan tersebut juga dinyatakan oleh siswa-siswa dari salah satu sekolah menengah atas swasta di Kota Bandung, mereka menyatakan bahwa kesulitan pada pembelajaran daring yaitu "Mengantuk" "Kadang tidak mengerti apa yang guru jelaskan" "Sulit memahami materi, lalu kesulitan lain seperti gangguan sinyal" dan lain sebagainya. Namun juga tidak semua mengalami kesulitan saat pembelajaran daring, beberapa siswa merasa tidak ada kesulitan yang dihadapi terkecuali koneksi internet yang jelek.  

Begitu pula dengan kegiatan pembelajaran daring yang dirasa monoton, Kegiatan pembelajaran yang hanya melihat layar handphone atau laptop membuat siswa menjadi merasa jenuh. Maka dari itu, ada beberapa cara untuk mengatasi kejenuhan saat belajar sistem daring yaitu : 1) Mengatur waktu sebaik mungkin. Membuat schedule board adalah salah satu cara untuk mengatur waktu, dengan begitu semua kegiatan dapat terorganisasi dengan baik. 2) Melakukan kegiatan belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya. 

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada tiga gaya belajar yang mungkin terdapat pada setiap diri siswa, yaitu siswa dengan gaya audio, video, atau kinestetik. Siswa harus mengetahui gaya belajar apa yang dominan dimiliki oleh didirnya dan  melakukan proses belajar sesuai dengan gaya belajarnya. 

Apabila siswa melakukan proses belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya sudah tentu proses belajar tersebut akan berlangsung dengan baik. 3) Tidak perlu memikirkan sulitnya sistem daring, 

4) menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, dan 5) Menyediakan waktu untuk menghibur diri. Walaupun saat ini keadaan mengharuskan untuk tetap diam diri di rumah bukan berarti tidak ada hal yang menyenangkan untuk dilakukan, contohnya seperti membaca komik, menonton film, atau mendengarkan lagu. Kegiatan pembelajaran daring yang monoton akan terasa lebih menyenangkan jika dapat diatasi. Walaupun diharapkan kegiatan daring ini tidak berlangsung lama namun, tetap harus dimaksimalkan.

Selain siswa, pastinya orang tua siswa mengalami kesulitan saat mendampingi pembelajaran karena peran orang tua siswa di rumah sangat dibutuhkan dalam membantu kegiatan. Biasanya siswa yang membutuhkan pendampingan adalah siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. 

Siswa SD dan SMP mungkin masih kesulitan dalam mengakses zoom meeting, google meet atau media lainnya yang digunakan saat pembelajaran online lalu siswa terkadang tidak paham dengan tugas yang guru berikan maka guru memberikan informasi kepada orang tua, agar orang tua bisa langsung memberikan pemahaman kepada siswa mengenai  tugas yang diberikan. Maka dari itu peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pendampingan. 

Berangkat dari hal tersebut orang tua mengalami beberapa kesulitan seperti orang tua yang kurang juga dalam pemahaman teknologi, orang tua yang kesal karena anaknya yang tidak juga paham dengan tugasnya atau kesal karena anak yang tidak mau mengerjakan tugas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun