Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca Kesulitan Pemimpin Hari Ini, Spiritual Negeri

31 Mei 2020   02:25 Diperbarui: 2 Juni 2020   04:51 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
melamun, koleksi pribadi

Permasalahan jelas, jalan keluar jelas, tetapi yang tidak mudah adalah kepentingan demi kepentingan yang harus diakomodasi. Sekarang sudah mulai mengesampingkan pendukung atau bukan pendukung yang penting sesuai dengan dirinya. Sesuai dengan maunya. Itu juga belum cukup. Menempatkan yang sesuai dengan maunyapun ternyata tidak mudah, karena dalam politik selalu saja banyak penumpang gelap, baik ambisi pribadi maupun ambisi orang lain yang akhirnya menjadi sebuah perusak sebuah pandangan objektif akan sebuah permasalahan.

Jabatan dan kekuasaan, akhirnya muncul sebagai simbol sebuah kerakusan dan ketamakan diri sendiri. Memilih pemimpin dari mereka yang menyodorkan dirinya sendiri, sama saja kita memilih mereka yang ambisi, yang artinya telah mengantongi kepentingan dan penumpang gelap yang akan ikut. Memilih yang diam, artinya sama juga memilih orang yang belum siap untuk perang di medan rimba kekuasaan yang penuh dengan intrik-intrik tiada akhir, sikut menyikut, saling menjatuhkan, saling menendang. Sama-sama sulit.

Awalnya kita paham bahwa pemimpin ini punya niat baik, tetapi dikelilingi dengan orang-orang yang berusaha memutus rantai dengan sekelilingnya, dengan orang-orang yang berpikiran jernih, akan membuat dirinya juga sama dengan orang-orang di sekelilingnya, tidak jernih dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan membunuh banyak langkah banyak orang. Semua ini, entah disadarinya atau tidak.

Keputusan yang diambil kadangkala menjadi tidak sesuai dengan dirinya sendiri, karena lama-lama dia sudah tidak mengenal dirinya sendiri. Keputusan yang diambil menjadi berubah-ubah, karena dia tidak tahu mana yang benar dan salah. Langkahnya ambigu, karena dia tidak tahu siapa lagi yang bisa dipercaya. Sejujurnya langkahnya gelap, karena awalnya dia besar dari kemampuan memfilter ide dari orang-orang di sekelilingnya. Saat sekarang semua pintu sekelilingnya ditutup oleh orang-orang di dekatnya atas nama siapa yang berada paling dekat, ring 1 dan ring 0. Atas nama hanya yang paling dekat yang boleh bicara. Kasihan sekali, tetapi yang paling kasihan adalah negeri ini, selalu carut marut, dan mau tidak mau rakyat harus berjuang untuk berdiri sendiri di kakinya. Rakyat harus menutup mata untuk semua keabsurdan dunia elit pemimpin yang tidak pernah berakhir.

Lelah, letih, pusing dan tentu saja bingung. Tetapi dalam situasi sekarang ini perlu sesaat untuk merenung dan kembali mencari orang-orang yang ada di luar lingkarannya yang masih bisa diajak bicara dengan jernih dan bisa melihat sudut permasalahan dengan baik. Orang-orang yang bijak, yang cerdas, yang mumpuni tetapi tidak haus kekuasaan. Memang tidak mudah mencarinya, tetapi akan selalu ada orang-orang seperti ini yang bisa menjadi teman saat dalam kesulitan dan tidak akan menjerumuskannya.

"Demikian Ki juru, mungkin masih terlalu sedikit, lain kali kita sambung kembali," Aku menyudahi pertemuan ini. Akhirnya entah kenapa jadi aku ikut menjadi letih dan lelah, padahal belum menjadi pemimpin negeri, hanya melihat sekilas saja. Benar-benar menghabiskan seluruh energi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun