Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keresahan di Awal September

6 September 2022   07:53 Diperbarui: 6 September 2022   07:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Credit:  NASA/JPL-Caltech/MSSS; Processing & License: Kevin M. Gill 

Meski dalam kegundahan, dipaksa teduh dengan ikat pinggang yang disuruh kencangkan

Kemudian tersenyum dan meyakini semuanya akan baik-baik saja

Tapi apa yang lebih menyakitkan?. Teriakan itu selalu diabaikan, oleh mereka yang duduk di kursi empuk gedung amanat rakyat

Dan akan berakhir dengan sendirinya dalam kepiluan yang terus berulang..........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun