Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendung

24 Januari 2022   00:23 Diperbarui: 24 Januari 2022   00:24 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini hari selalu mendung
Senin bergayut hujan pecah di atas kepala
Selasa bergeming gerimis meleleh di pelipis
Rabu pun sama bergegas, rinai tumpah di ubun-ubun
Kamis bermuram renyai hinggap di pundak
Jumat bergelut rebas-rebas membasah di sekujur tubuh
Sabtu berpasrah rintik mengucur di ujung kening
Minggu berharap, menyusun langkah masa depan dari mendung yang paling basah hingga hujan yang beraroma mistis
Tertidur di bawah payung usang berteman dingin yang menggigit
Hari terus berjalan dan tetap memeluk mendung
Mendung gelap, gelap yang panjang dan semakin panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun