Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukankah Ini Pertanda?

16 Januari 2022   21:40 Diperbarui: 16 Januari 2022   21:44 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pinterest.ru

Dua ekor katak bermuram durja
Pagi ini kembang teratai tak lagi mekar
Di matanya mereka melihat tanda
Air di kolam telah berhenti mengalir
Akan sirnakah pengharapan?

Matahari telah naik sepenggala
Anak perempuan kecil menangis di ujung pasar
Di tangisnya mereka melihat duka  
Seperti membawa derita yang teramat getir
Mampukah hentikan langkah pejalan?

Sepasang kalong tua kesal menunggu senja
Sejak kemarin mereka menahan lapar
Di malam ini ingin tuntaskan renjana
Tapi tak ada lagi hutan tempat pelesir
Pepohonan sudah ditebang, masihkah ada tujuan?

Malam kini telah turun menyapa
Angin bertiup bawa kesan yang hambar
Burung cabak pun bersembunyi di pucuk menara
Rumah-rumah kini telah kehilangan angin yang mendesir
Bukankah ini pertanda, sebentar lagi hari penghabisan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun