Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Power of The Dog, Psikodrama Western yang "Menggigit"

30 Desember 2021   07:05 Diperbarui: 30 Desember 2021   07:14 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jane Campion sebagai sutradara mampu menata alur cerita dengan perlahan dengan mengenalkan karakter tokoh-tokohnya terlebih dahulu dengan baik sebelum dia mengajak penonton untuk masuk ke dalam konflik yang diciptakannya. Jane Campion begitu lihai memainkan emosi penonton dengan dinamika-dinamika hubungan antar tokoh, film yang sebelumnya mengalir tenang bisa seketika berubah menjadi riak gelombang yang menggulung ganas.

Film The Power of the Dog ini layak menjadi film terbaik, Jane Campion sebagai sutradara berhasil membuat teror yang dilakukan oleh Phil terhadap Rose meski tanpa kekerasan secara fisik, tapi secara psikologis itu begitu mencekam dan menyeramkan.

Film ini langsung tancap gas begitu kita diajak untuk mengetahui rahasia masing-masing tokohnya dan mulai dari sini The Power of the Dog berubah menjadi tontonan yang sangat seru. Ceritanya begitu mengejutkan sama sekali tidak sesuai dengan yang bisa kita pikirkan. Ini adalah film dengan tonjokan mematikan.

Ending dari thriller ini memberikan kejutan yang dieksekusi dengan dingin oleh Peter yang awalnya terlihat lemah yang lebih banyak berkurung di kamar dan belajar, dengan kecerdasannya ia memanfaatkan ketertarikan Phil kepadanya untuk balas dendam dan mewujudkan tekadnya untuk membahagiakan ibunya.

Rencana balas dendam sudah dipersiapkan sejak Peter melakukan perburuan sendiri. Ia menemukan kerbau yang sudah mati dan membusuk, mengambilnya dengan prosedur yang aman sesuai dengan pengetahuannya sebagai siswa medis. Phil yang marah dan kesal pada Rose yang memberikan kulit sapi milik Phil pada orang Indian, padahal Phil membutuhkan kulit-kulit kering itu sebagai bahan tali untuk Peter.

Momen tersebut dimanfaatkan oleh Peter untuk memberikan kulit kerbau beracun yang telah disiapkannya kepada Phil. Selanjutnya adegan bagaimana Phil mencuci kulit kerbau tersebut dengan air tanpa sarung tangan, dengan luka di tangannya yang masih menganga. Phil yang tidak sadar akan rencana mematikan Peter akhirnya meninggal karena Anthrax, penyakit yang disebabkan oleh kontak dengan bangkai hewan yang membusuk.

Adegan terakhir, Peter masih memegang tali yang diberikan oleh Phil kepadanya dengan sarung tangan. Dan memberikan senyuman kecil ketika melihat ibunya yang kini bisa memulai hidup baru tanpa teror dari Phil. Film ini tayang di Netflix sepertinya layak untuk dijadikan tontonan akhir tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun