Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bercermin pada Malam dan Sepi

6 November 2021   17:15 Diperbarui: 6 November 2021   17:16 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit Foto & Hak Cipta: Wissam Ayoub (Apod Indonesia)

Malam dan sepi berpadu menjadi cermin dari kesendirian ini. Harapmu dan harapku ibarat pualam yang dipecahkan godam waktu. Dipermainkan bahagia dan sedih. Seperti awan yang tertiup badai dan menghilang di cakrawala.

Arjunaku yang cakap meskipun tanpa busur. Karenamu hatiku telah terpanah. Getar asmara berpendar-pendar menyala di jantungku. Mengirim isyarat-isyarat gaib untuk terus menantimu walau sampai di ujung fajar.

Wahai malam dan rembulan jadilah saksi dari janjiku. Takkan kubiarkan sekejappun kenangan luput dari pengharapanku. Akan kutulis larik-larik puisi tentangnya dijantungku untuk mempertahankan harapan yang masih tersisa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun