Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orang-orang Kalah

1 Oktober 2021   23:06 Diperbarui: 1 Oktober 2021   23:08 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lakonhidup.com

Orang-orang kalah di persimpangan,
yang berjalan tanpa tujuan,
yang menyerah di dalam kekalutan,
yang tertipu oleh bualan,
kini terpuruk kehilangan harapan.

Hanya angin yang setia mengikuti langkahnya.
keringat mereka melekat di pucuk-pucuk pohon.
burung kutilangpun sampai kehilangan suara meninggalkan pepohonan dengan kecewa.

Orang-orang kalah.
Orang-orang gerah.
mereka menyerah.
hilang dilupakan sejarah.

Mungkin kini mereka ada di samping rumahmu
sebentar lagi akan menjadi mimpi burukmu
yang mempertanyakan janji-janji politikmu.
Kepala mereka yang dipenuhi kutu
akan meringis di depan wajahmu.
meludahimu dengan dahak hijau yang berbau.

Orang-orang kalah berbaris sepanjang siang dan juga malam,
bagai awan gelap yang selalu membawa petir,
bagai gelap yang selalu menutupi bayangan.
Orang-orang kalah membawa virus-virus serupa covid-19
mengancam, meneror dan mencemaskan tuan-tuan
atau bisa jadi untuk diri mereka sendiri.
Ingatlah, tuan-tuan:
orang-orang kalah lahir dari rahim ketamakan yang kau setubuhi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun