Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagaimana Mengelola Keuangan dengan Baik di Bulan Ramadhan, agar Puasa Ramadhan Penuh Hikmah

18 April 2021   12:39 Diperbarui: 18 April 2021   13:14 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan biasanya identik dengan bulan banyak pengeluaran bagi kita umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.

Betapa tidak, di bulan Ramadhan ini harga-harga kebutuhan pokok biasanya melonjak tinggi, kebutuhan juga biasanya meningkat baik itu kebutuhan harian maupun kebutuhan "sekunder" pernak-pernik hari raya yang berubah elomenjadi kebutuhan "primer".

Dan yang jadi masalah, apalagi dalam situasi pandemi yang masih menghantui, penghasilan atau pemasukan masih terbatas.

Bagi keluarga yang berpenghasilan tetap, seperti karyawan atau pegawai baik swasta maupun pemerintah tentu masih bisa berharap dengan yang namanya THR, dan bagi yang berwiraswasta tentunya berharap pada pulihnya perekonomian khususnya daya beli masyarakat. Syukur-syukur kalau bisa dapat samber THR Kompasiana yang tentu saja bisa sangat membantu.

Kalau kita tidak mampu mengelola keuangan dengan baik, bisa-bisa kita menghadapi kondisi lebih besar pasak daripada tiang, harus mengorek tabungan, itu kalau punya tabungan kalau tidak punya maka itu akan menjadi masalah besar yang akan mengurangi keberkahan dan kehikmatan puasa Ramadhan.

Padahal sesungguhnya puasa Ramadhan itu justru mengajak dan mengajarkan kita untuk menghindari sifat-sifat boros, konsumtif dan berlebih-lebihan.

Kita semua menyadari bahwa faktor keuangan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan ini, termasuk dalam menjalankan ibadah puasa, meski ia tidak ada hubungannya dengan syarat dan rukun puasa tapi dengan kemampuan mengelola keuangan maka kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh hikmah.

Menyikapi hal ini ada beberapa tips yang saya lakukan di keluarga saya, dan Alhamdulillah menurut saya cukup berhasil.

1. Dua bulan sebelum memasuki Ramadhan saya sudah membuat daftar kebutuhan utama, seperti kebutuhan dana untuk sedekah, dimana harus sedekah dll. Kebutuhan bulanan dan kebutuhan hari raya. Sehingga jumlah kebutuhan sudah bisa diukur dan disesuaikan dengan kemampuan.

2. Setelah daftar kebutuhan diketahui, maka sebelum memasuki Ramadhan, saya usahakan mulai menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung khusus buat Ramadhan. Dan sebulan sebelum Ramadhan sebelum harga-harga melonjak naik, sesuai kemampuan yang ada saya membeli bahan kebutuhan seperti beras, gula, minyak untuk persiapan Ramadhan.

3. Menu puasa secara budget tidak berbeda dengan menu-menu harian sebelum puasa, tapi ragam dan variasi menu yang disajikan yang diusahakan lebih variatif baik dalam bentuk maupun rasa tanpa melebihi budget harian yang sudah tetap.

4. Betul-betul menyikapi makna puasa yang salah satunya adalah menahan hawa nafsu dari berlaku sia-sia, berlebihan dan berlaku boros. Dengan ini kita hanya membeli apa yang dibutuhkan saja bukan apa yang kita inginkan.
Puasa ini sangat jelas mengajarkan kepada kita untuk membedakan dan mendahulukan antara kebutuhan dan keinginan.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa untuk mencapai serta meraih semua berkah dan hikmah puasa Ramadhan salah satu yang menentukan adalah kemampuan kita mengelola keuangan.

Ketika pengelolaan keuangan amburadul maka akan bisa dipastikan puasa Ramadhan yang dilalui akan terasa sulit dan kehilangan makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun