Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

27 Februari 2021   08:03 Diperbarui: 27 Februari 2021   08:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kaskus.co.id. via: amanat.id

Rindu.... susup pasrahku pada dingin yang tak sampai padamu, mendayu-dayu doaku terpental tanpa jawaban menuju senyap.

Senyap.... degup jantung menyusup ke dalam nafas rembang malam yang bening, tak kuasa menembus kisahku yang kelam.

Kelam....aku mematung di bawah tatapan langit yang sembunyikan bayangmu, sendiri berselimut harap yang ditikam hening.

Hening.... rerintik gerimis menalu di pucuk daun-daun buyarkan kenangan, mulut terkatup menggenggam pasrah.

Pasrah.... merangkak meniti kisaran kosong yang berujung di puncak sepi, terantuk pada kekosongan yang memendam airmata.

Airmata.... sudah terlalu lama aku berenang di dalamnya, ia tak menarik lagi untuk dijadikan peluruh rindu.

Rindu.... Aku sudah lupa !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun